Laba Bank Danamon Turun Tipis 1% ke Rp 1,99 Triliun

Jakarta - PT Bank Danamon Indonesia Tbk mencatat penurunan laba bersih sebesar 1% dari Rp 2 triliun di Juni 2012 ke Rp 1,99 triliun di Juni 2013. Penurunan laba tersebut dikarenakan perlambatan kredit otomotif perseroan melalui anak usahanya Adira Finance.

Danamon mencatat pertumbuhan kredit sebesar 12%, menjadi Rp 124 triliun pada semester I-2013 dibandingkan Rp 110 triliun pada periode yang sama di tahun sebelumnya. Kredit non otomotif, termasuk kredit usaha mikro, kecil dan menengah serta kredit untuk segmen komersial dan korporasi tumbuh sebesar 18%.


Sementara itu, kredit otomotif melalui Adira Finance, yang merupakan 37% dari total kredit Danamon tumbuh sebesar 3% pada akhir Juni 2013 dibandingkan periode yang sama tahun lalu.


Hal ini seiring dengan industri otomotif yang masih dalam tahap penyesuaian setelah diterbitkannya peraturan down payment. Sementara pendapatan bunga bersih atau net interest income yang tumbuh sebesar 6% menjadi Rp 6,7 triliun pada paruh pertama tahun ini dan pendapatan non bunga atau fee income yang tumbuh 9% menjadi Rp 2,4 triliun.


"Inflasi menjadi tema utama pada kuartal kedua tahun 2013, yang terutama disebabkan oleh kenaikan bahan bakar minyak pada pertengahan bulan Juni tahun 2013. Namun demikian, dalam semester pertama tahun ini, lingkungan usaha yang kondusif secara relatif tetap dapat terjaga. Oleh karena itu, kami dapat membukukan kinerja yang positif pada enam bulan pertama di tahun ini," kata Direktur Utama Danamon Henry Ho dalam siaran persnya, Jumat (19/7/2013).


Kredit usaha mikro Danamon melalui Danamon Simpan Pinjam (DSP) membukukan pertumbuhan sebesar 10% menjadi Rp19,8 triliun pada semester I-2013 dibandingkan periode yang sama tahun lalu.


Sementara itu, kredit untuk segmen usaha kecil dan menengah (UKM), naik sebesar 25% menjadi Rp 17,2 triliun. Kredit untuk segmen komersial, tumbuh sebesar 25% pada paruh I-2013 dibandingkan tahun lalu menjadi Rp 11,2 triliun.


Kredit untuk segmen korporasi tumbuh sebesar 21% menjadi Rp 13,1 triliun dan bisnis trade finance Danamon tumbuh sebesar 27% menjadi Rp 8,4 triliun. Kredit Danamon Syariah tumbuh 38% dibandingkan tahun lalu menjadi Rp 1,4 triliun.


Pada semester I-2013, kredit otomotif melalui Adira Finance tumbuh sebesar 3% dibandingkan semester I-2012 menjadi Rp 46 triliun.


"Sektor otomotif, terutama industri kendaraan roda dua masih dalam tahap penyesuaian atas dampak dari aturan down payment," kata Chief Executive Officer dan Direktur Danamon Vera Eve Lim.


Pertumbuhan kredit Danamon pada enam bulan pertama tahun 2013 disertai dengan kualitas aset yang terjaga. Rasio kredit bermasalah (Non Performing Loans/NPL) berada pada posisi 2,4% pada akhir semester I-2013.


(dru/dnl)