Direktur Wijaya Karya Ganda Kusuma mengungkapkan, UMG merupakan perusahaan besar di Myanmar yang juga bergerak di bidang yang sama dengan perseroan. Ada 2 unit usaha yang dijalankan oleh konsorsium ini nanti. Selain membangun pabrik beton, Wijaya Karya dan UMG akan menggarap proyek konstruksi besar di sana.
"Kita harus buat PT (perusahaan) dengan mereka. Idenya adalah mengangkat proyek infrastruktur yang sedang marak," katanya.
Untuk tahap pertama pembangunan pabrik beton, kata Ganda mengatakan, perusahaan hasil patungan itu harus menggelontorkan investasi senilai Rp 150 miliar dengan kapasitas produksi 27 ribu ton per tahun.
"Nanti dia sediakan lahannya di sana. Kalau pengerjaan pabriknya 1-1,5 tahun," katanya.
Selain itu, Ganda mengatakan, banyak sekali proyek-proyek potensial di Myanmar yang bisa digarap oleh perusahaan plat merah tersebut.
"Proyek infrastruktur segera setelah terbentuknya PT itu," katanya.
(zul/ang)
