Akankah Ekonomi Indonesia Terpuruk Gara-gara Politik Seperti India?

Jakarta - Terus melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dan merosotnya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akhir-akhir ini langsung dikaitkan dengan kondisi perekonomian India saat ini yang juga tengah terpuruk.

Akankah situasi perekonomian Indonesia saat ini berujung seperti India yang terus-menerus terpuruk? Kemiripan ekonomi Indonesia dan India inilah yang menjadi indikasi jika Indonesia bakal 'menyusul' India.


"Ekonomi India itu kebentur karena struktur politik, sama kayak Indonesia. Di India dengan

1,1 miliar penduduk, partai politik berantem. Keparahannya dilihat dari current account defisit sama halnya Indonesia, bisa jadi nanti Indonesia akan seperti India," kata Chief Economist & Director for Investor Relation PT Bahana TCW Investment Management Budi Hikmat saat acara Halal Bihalal Bahana dan Market Update di Graha CIMB Niaga, Jakarta, Rabu (21/8/2013).


Dia menjelaskan, selain faktor pelemahan rupiah dan IHSG, persamaan ekonomi Indonesia dan India adalah sama-sama terjadi defisit di APBN, neraca perdagangan, serta melemahnya nilai ekspor.


"India itu parah banget. Defisit APBN dan neraca perdagangan, pengeluaran pemerintah lebih besar dari income. Sementara Indonesia juga defisit salah satunya karena impor BBM, nah ini kenapa pemerintah mengambil kebijakan subsidi BBM," ujarnya.


Namun, kenaikan BBM justru ditanggapi negatif oleh masyarakat Indonesia. Padahal, dengan subsidi dibatasi artinya pengeluaran negara pun bisa dihemat.


"Indonesia mirip India. Kemarin kita akan naikkin BBM ribut, tapi sebenarnya itu kebijakan kelihatannya keras tapi baik," katanya.


Menurutnya,di kuartal II-2013 defisit dipicu oleh subsidi BBM, repatrisasi untung dan sektor jasa. Ditambah, investor mencemaskan risiko tambahan utang dan kejatuhan rupiah serta kebijakan moneter konvensional.


"Sebenarnya bisa untuk mengerem defisit yaitu tekan biaya pengeluaran yang tidak penting seperti subsidi BBM itu," kata Budi.


(drk/ang)