Sri Mulyani Sebut Jeruk China dan Sapi Australia Lebih Murah dari Produk Lokal

Jakarta - Pulang kampung ke Indonesia, mantan Menteri Keuangan Sri Mulyani yang saat ini menjadi Managing Director Bank Dunia berbicara soal ekonomi di kongres Diaspora. Banyak nasihat yang diberi Sri Mulyani untuk Indonesia.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang turun di bawah 6% menjadi 5,9% di kuartal II-2013 menurut Sri Mulyani masih sangat tinggi, dibanding negara-negara lain di dunia. Namun, Indonesia masih punya kemampuan untuk menumbuhkan ekonominya lebih tinggi lagi.


"Indonesia masih punya kemampuan untuk tumbuh, kalau tidak terlalu banyak mengkonsumsi makronya. Yang dapat dilakukan sangat banyak, terutama untuk SBY ini kemudian policy-policy-nya untuk menjaga momentum ekonomi makro. Selain itu dari sisi kebijakan fiskal juga," tutur Sri Mulyani dalam kongres Diaspora di JCC, Senayan, Jakarta, Senin (19/8/2013).


Sisi ekonomi Indonesia yang diingatkan Sri Mulyani adalah soal investasi yang melemah di tahun ini. Menurut Sri Mulyani, Indonesia harus meningkatkan infrastruktur dan konektivitas agar investasi bisa masuk lebih deras.


"Misalkan impor jeruk dari China lebih murah daripada dari lokal. Sapi lebih mahal dari NTT daripada impor dari Australia, itu karena konektivitas kita," jelas Sri Mulyani.


Konektivitas yang harus dibenahi adalah transportasi antar pulau yang harus dibuat lebih efisien, sehingga ongkos logistik murah dan harga bisa bersaing dengan barang impor.


(dnl/hen)