First Asia: IHSG Berpeluang Rebound

Jakarta -Minimnya insentif positif dan sepinya perdagangan membuat IHSG kembali ditutup di teritori negatif pada perdagangan kemarin. IHSG sempat terkoreksi 41 poin sebelum membaik pada akhir sesi ditutup hanya terkoreksi tipis 6 poin di 4189,608. Nilai tukar rupiah atas dolar AS yang masih bergerak di Rp.12245 membuat peluang penguatan indeks tertahan. Dari sentimen kawasan, pengetatan likuiditas di pasar uang China yang ditandai dengan naiknya tingkat bunga Repo berjangka waktu 7 hari menjadi 9,6% turut memicu sentimen negatif pasar.

Transaksi kemarin relatif sepi hanya Rp.2,5 triliun di Pasar Reguler jauh di bawah rata-rata harian bulanan yang sekitar Rp.3-Rp.4 triliun. Minimnya faktor positif dan memasuki pekan libur Natal dan tahun baru menjelang akhir tahun membuat minat bertransaksi menyusut drastis.


Sementara Wall Street dan bursa utama zona Euro kembali bergerak di teritori positif tadi malam. Indeks DJIA dan S&Pdi Wall Street masing-masing menguat 0,45% dan 0,53% ditutup di level tertinggi baru di 16294,61 dan 1827,99. Penguatan terutama dipicu data ekonomi AS yang keluar tadi malam mengkonfirmasi tren pemulihan ekonomi negara adidaya tersebut. Indeks kepercayaan konsumen AS Desember naik ke 83 dari 75,1 November lalu. Pengeluaran konsumen di AS November lalu tumbuh 0,5% lebih tinggi dari bulan sebelumnya 0,4%. Terkait dengan perkembangan positif ekonomi AS, IMF akan merevisi ke atas proyeksi pertumbuhan ekonomi AS tahun depan dari perkiraan sebelumnya 2,6%.


Pada perdagangan hari ini di tengah minimnya insentif positif dan sepinya perdagangan, IHSG diperkirakan berpeluang rebound terbatas dengan resisten di 4230 dan support di 4160.


IHSG : S1 4160 S2 4130 R1 4210 R2 4230


Saham Pilihan


PTPP 1120-1170 TB, SL 1100Next


(dru/dru)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!