Anggaran Rp 13 Ribu Triliun Disetujui, Pemerintahan Obama Selamat dari Shutdown

Jakarta -Pada Oktober 2013, pemerintahan Amerika Serikat (AS) sempat mengalami penutupan alias shutdown selama lebih dari 2 pekan. Kemarin, kejadian serupa hampir terulang.

Pemerintahan Presiden Barack Obama mengajukan anggaran sebesar US$ 1,1 triliun atau lebih dari Rp 13.000 triliun. Setelah melalui voting, akhirnya Senat AS meloloskan anggaran tersebut, sehingga pemerintahan masih bisa berjalan.


Mengutip kantor berita BBC, Minggu (14/12/2014), hasil voting adalah 56-40 untuk kubu yang ingin mengabulkan permintaan anggaran. Bila tidak ada persetujuan, maka pekan depan pemerintahan AS akan mengalami shutdown.


Kubu Partai Republik saat ini memang tengah menguasai House of Representative maupun Senat, sehingga tidak jarang kebijakan Obama (yang berasal dari Partai Demokrat) terhambat. Isu yang digunakan sebagai senjata Partai Republik kali ini adalah seputar imigrasi.


Presiden Obama berencana mengeluarkan aturan imigrasi baru, di mana pemerintah memberikan amnesti kepada beberapa imigran ilegal. Partai Republik berupaya menghambat rencana ini, salah satunya dalam pembahasan anggaran negara.


Sebagai informasi, pada Oktober 2013 pemerintahan AS sempat 'tutup' karena anggaran 2013-2014 belum disepakati. Saat itu, isu yang jadi perdebatan adalah anggaran untuk program kesehatan yang biasa disebut Obama Care.


Ini merupakan penutupan pertama setelah pembahasan anggaran 1995-1996. Presiden AS kala itu Bill Clinton dan pimpinan House of Representatives Newt Gingrich gagal menyepakati anggaran. Pemerintahan AS pun tutup selama 28 hari.


Penutupan juga pernah terjadi beberapa kali di era 1980-an, tetapi hanya berlangsung beberapa hari. Secara total, pemerintahan AS pernah ditutup 17 kali sebelum kejadian Oktober 2013.


(hds/hds)