Ini Sejarah Impor Gula Mentah di Indonesia

Jakarta -Kegiatan impor raw sugar atau gula mentah dari tahun ke tahun terus bertambah seiring meningkatnya konsumsi industri maupun masyarakat. Selama ini gula mentah diimpor dan diolah oleh pabrik gula rafinasi sebagai bahan baku industri makanan dan minuman, setiap tahun jumlah impornya mencapai jutaan ton.

Sekretaris Jenderal Asosiasi Gula Rafinasi Indonesia (Agri) Riyanto mengatakan sejak 1990-an, industri makanan dan minuman (mamin) di dalam negeri‎ harus mengimpor langsung gula rafinasi, karena saat itu belum ada industri gula rafinasi di Indonesia. Saat itu, industri makanan dan minuman di Indonesia ‎sedang berkembang pesat.


"Timbul lah pabrik mamin yang baru. Mereka menggunakan gula rafinasi yang tidak bisa diproduksi di dalam negeri. Sehingga impornya meningkat," tutur Riyanto kepada detikFinance, Jumat (12/12/2014).


Menurut Riyanto, waktu itu gula rafinasi yang diimpor produsen makanan minuman harganya cukup mahal, karena sudah barang jadi. Kemudian muncul gagasan membangun industri gula rafinasi di dalam negeri, dengan tetap mengimpor bahan baku yaitu gula mentah atau raw sugar.


Cara ini jauh lebih efisien dan memiliki nilai tambah di dalam negeri. Impor gula mentah harus dilakukan karena pasokan dalam negeri tidak mencukupi.


‎"Mulai lah di situ ada satu rafinasi bangun. Nambah lagi sampai 8 pabrik, nambah lagi (kini 13 pabrik), Itu artinya impor gula rafinasi menurun. Digantikan oleh impor raw sugar yang artinya ada penghematan devisa. Pabriknya ada nilai tambah. Makin lama lagi turun terus," tuturnya.


Ia mengatakan, yang dilakukan industri rafinas sudah berkontribusi menghemat devisa negara. Juga mendukung industri makanan dan minuman di dalam negeri untuk kegiatan produksi.


"Sekarang mereka (industri makanan dan minuman) sudah lihat, kualitas produksi nasional sama dengan internasional. Kalau mamin kalau dia impor sendiri kan repot, impornya harus besar. Kalau ada masalah malah repot. Kalau ambil dari pabrik lokal dia kan bisa minta seperlunya, dia nggak usah minta stok besar," tuturnya.


Riyanto menambahkan impor raw sugar atau gula mentah sudah sesuai dengan kebutuhan gula rafinasi dalam negeri. Tahun ini, realisasi impor gula mentah menurutnya mencapai 2,8 juta ton sedangkan di tahun depan kebutuhan impor gula mentah diperkirakan mencapai 3,2 juta ton. Tahun lalu realisasi impor gula mentah jumlahnya 3,2 juta ton.


(zul/hen)