Di Tengah Tudingan 'Permainan' Bisnis Gula, Importir Minta Jatah Impor 620.000 Ton

Jakarta -Pengusaha industri gula rafinasi meminta izin untuk mengimpor 620.000 ton gula raw sugar atau gula mentah untuk kebutuhan Januari-Maret 2015. Permintaan ini terjadi saat ramai soal tudingan 'permainan' impor di bisnis gula.

Selama ini, produsen rafinasi mengimpor dan mengolah gula mentah menjadi gula rafinasi untuk pasokan ke industri makanan dan minuman. Para produsen gula rafinasi mengajukan impor berdasarkan permintaan dari pihak industri makanan dan minuman.


Ketua Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (Gapmmi) ‎Adhi M Lukman mengatakan, kebutuhan gula rafinasi ini sangat mendesak untuk memenuhi bahan baku industri makanan dan minuman di dalam negeri.


"Kita minta kepastian dari pemerintah di bawah Kementerian Perindustrian, karena ini darurat, kalau tidak diputuskan maka kami akan kekurangan pasokan gula," tutur Adhi usai menemmui Menteri Perindustrian (Menperin) Saleh Husin di kantor Kementerian Perindustrian, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Jumat (12/12/2014).


Adhi menuturkan, kebutuhan yang diminta oleh Gapmmi dan pengusaha industri gula rafinasi melalui Asosiasi Gula Rafinasi Indonesia (AGRI) sebesar 600.000 ton (dalam bentuk rafinasi) untuk triwulan I-2015. (620.000 dalam bentuk raw sugar).


"Kami sudah melakukan survei ke beberapa anggota yang terkumpul sampai kemarin sore ada 31 anggota itu sudah 600.000 ton kebutuhan untuk tiga bulan," tuturnya.


Kementerian Perindustrian akan berkoordinasi dengan Kementerian Perdagangan untuk menindaklanjuti dari permintaan impor ini. Ia mengharapkan dalam waktu dekat sudah diputuskan.Next


(zul/hen)