Cegah Uang Setoran Dicuri, Distributor Pelumas Pertamina Pakai Kartu Non Tunai

Semarang -Menjadi distributor atau pemilik outlet pelumas berisiko mengalami kerugian akibat oknum tenaga penjual (salesman) yang membawa kabur uang hasil transaksi. Untuk mencegah hal itu, PT Pertamina Lubricant meluncurkan kartu Lubricants Card sebagai alat pembayaran non tunai untuk pengganti sistem pembayaran tunai.

Direktur Sales dan Marketing PT Pertamina Lubricants, Rifky E. Hardijanto mengatakan banyak kasus distributor kehilangan uang akibat dibawa kabur oleh salesman atau collector. Jumlah kerugian pun ada yang mencapai miliaran rupiah.


"Banyak kasus distributor uangnya dibawa kabur salesman, itu ada yang kena miliaran, sedikit-sedikit tidak terasa tahu-tahu banyak," kata Rifky usai acara launching Lubricants Card di Semarang, Jumat malam.


Kartu tersebut hasil kerjasama PT Pertamina Lubricants dan Bank Rakyat Indonesia (BRI). Menurut Rifky, dengan kartu itu pembayaran kepada distributor akan menggunakan mesin EDC BRI sehingga mempermudah memantau transaksi dan melacaknya karena kartu tersebut hanya diperuntukkan bagi komunitas outlet atau bengkel.


"Outlet di Indonesia itu ada 120.000 sampai 130.000, ada juga yang tersebar di 24 negara. Kartu ini dari segi safety lebih baik, bisa dilacak dengan data customer," tandasnya.


Selain itu dengan adanya Lubricants Card, lanjut Rifky, ikut mendukung program cashless society atau mengganti uang cash dalam bertransaksi. Maka menurutnya pemerintah bisa mengurangi mencetak uang giral atau uang tunai.


"Kalau transaksinya non-tunai, pemerintah tidak perlu cetak uang giral, keamanan lebih baik," tegasnya.


Sementara itu Executive Vice Presiden (VP) BRI Catur Budhi Harto mengatakan selain untuk bertransaksi, Lubricants Card merupakan kartu identitas bagi outlet sekaligus bisa digunakan sebagai ATM dan berbelanja apapun selain pelumas, bahkan mendapat hadiah.


"Bisa juga untuk transaksi. Bisa jadi ATM dan kartu belanja, tapi anggotanya agen-agen dan distributor PT Pertamina Lubricants. Setoran awal Rp 250.000," terangnya.


(alg/hen)