Kiwoom Securities Indonesia: IHSG Akan Bergerak Negatif

Jakarta -Mixed-nya bursa dunia, BI Rate tetap, serta harga minyak di bawah US$ 60/barel dapat mempengaruhi sentimen di akhir minggu ini. IHSG bergerak turun dengan ditutup di dekat level 5.150 kemarin.

Berlanjutnya aksi jual asing terlihat dapat menghambat peluang positif. Kami memperkirakan IHSG akan bergerak di kisaran negatif hari ini.


IPO-Intan Baruprana

PT Intan Baruprana Finance berencana menerbitkan 668 juta lembar saham baru (21.05% saham) melalui proses IPO. Dari jumlah saham yang akan dijual dalam proses IPO, sebanyak 398.5 juta lembar merupakan saham baru dan 269.4 juta merupakan saham divestasi milik Pacific Opportunity Fund Ltd. Dengan harga penawaran Rp 288 per lembar maka target dana perolehan mencapai Rp 192.3 Miliar. Sekitar 75% dana hasil IPO akan dialokasikan untuk mendukung pembiayaan dan sisanya untuk pembayaran utang. Sesuai penawaran awal harga IPO berada pada kisaran Rp 311 hingga Rp 383 per lembar dengan jumlah saham yang ditawarkan sebanyak 1.67 miliar lembar saham, sehingga total dana perolehan maksimum mencapai Rp 640 Miliar.


ADHI-Target kenaikan laba bersih

PT Adhi Karya menargetkan kenaikan laba bersih sebesar 36.3%Yoy menjadi Rp 440.1 Miliar tahun depan, naik dibandingkan estimasi tahun ini sebesar Rp 322.9 Miliar. Pertumbuhan laba bersih akan ditopang peningkatan total kontrak konstruksi dan lonjakan kontribusi bisnis properti. Sedangkan total pendapatan tahun depan diprediksi meningkat menjadi Rp 13.2 Triliun, didukung oleh kenaikan target perolehan kontrak baru sebesar 44.76% menjadi Rp 15.2 Triliun, dibanding estimasi tahun in Rp 10.5 Triliun. Mayoritas laba bersih diharapkan berasal dari anak perusahaan, yaitu PT Adhi Persada Properti dan PT Adhi persada Realti dengan kontribusi mencapai 66.6%.


CTRA-Penjualan Ascott Kuningan

PT Ciputra Development (CTRA) menjual Ascott Kuningan Jakarta kepada CapitaLand Ltd. untuk mengejar target marketing sales pada tahun ini. Tahun ini, CTRA menargetkan marketing sales sekitar Rp 9.2 Triliun turun dari target awal sekitar Rp 10 Triliun. Hingga 10M 2014, CTRA meraih marketing sales senilai Rp 6.5 Triliun. Sedangkan nilai penjualan ascott senilai S$ 90 Juta atau Rp 840 Miliar. Sehingga, total marketing sales CTRA sekitar Rp 7.34 Triliun. Tahun depan, CTRA menganggarkan dana Rp 2 Triliun untuk menggarap 10-12 proyek dari total rencana 20 proyek.


DILD-Proyek reklamasi

PT Intiland Development (DILD) tengah mencari dana Rp 4.5 Triliun untuk reklamasi dan pembangunan infrastruktur pantai utara Jakarta. DILD membutuhkan biaya total senilai Rp 7.5 Triliun dan sekitar 60% dari total investasi berasal dari eksternal. DILD mengungkapkan sedang memilih opsi eksternal yang paling baik diantara obligasi, pinjaman bank atau membentuk joint venture. DILD akan mulai mencari pendanaan pada tahun depan dan menargetkan dapat memulai reklamasi pada 2H 2015. Saat ini, DILD sedang menunggu izin reklamasi dengan total luas areal reklamasi mencapai 63 Ha dan proses reklamasi membutuhkan waktu tiga tahun.


ISSP-Belanja modal

PT Steel Pipe Industry of Indonesia (ISSP) mengalokasikan belanja modal sebesar US$ 110 Juta tahun depan, dimana sebagian sumber belanja modal berasal dari pinjaman kepada PT Bank Central Asia dan salah satu bank dari Korea Selatan. ISSP akan menggunakan dana sebesar US$ 80 Juta untuk membeli mesin baru dari korea selatan, mesin tersebut akan datang dan digunakan pada tahun 2016. ISSP juga akan menggunakan dana sebesar US$ 20 Juta untuk membangun pabrik baru yang berdiri diatas lahan seluas 20 Ha di Gresik (Jawa Timur). Pembangunan pabrik baru tersebut bertujuan untuk menghemat biaya logistik perseroan


WOMF-Rights issue

PT Wahana Ottomitra Multiartha (WOMF) berencana menerbitkan 1.48 miliar lembar saham baru (42.55% saham) melalui proses rights issue dengan rasio 27:20. Dengan harga penawaran saham baru Rp 135 per lembar maka target dana perolehan mencapai Rp 200 Miliar yang seluruhnya akan dialokasikan untuk mendukung pembiayaan konsumen. Rencana tersebut menunggu pernyataan efektif dari OJK serta persetujuan RUPSLB yang dijadwalkan pada 21 Januari 2015.


(hds/hds)