Pemerintah, TNI, Sampai PLN Masih Utang Triliunan Rupiah ke Pertamina

Jakarta -PT Pertamina (Persero) menyebutkan rugi Rp 700 pada tahun ini dari bisnis penyaluran Bahan Bakar Minyak (BBM). Namun di sisi lain, beberapa pihak masih memiliki utang triliunan rupiah ke BUMN migas ini.

"Tahun ini kita rugi Rp 700 miliar karena harus mendistribusikan BBM subsidi ke seluruh Indonesia. Kita bahkan ada yang distribusikan BBM pakai pesawat terbang seperti di Papua atau Jayawijaya," kata Direktur Pertamina Ahmad Bambang di Kantor BPH Migas, Jakarta, Jumat (12/12/2014).


Bambang mengatakan, tidak hanya kerugian Rp 700 miliar yang membebani Pertamina. Banyak pihak yang belum melunasi pembayaran penyaluran BBM yang sudah didistribusikan.


"BBM subsidi yang disalurkan Oktober-November belum dibayar pemerintah. Jumlahnya cukup besar, mencapai Rp 45 triliun," ungkapnya.


Tidak hanya pemerintah, lanjut Bambang, TNI dan PT PLN (persero) juga belum membayar tagihan BBM yang sudah disalurkan. Jumlahnya pun lumayan.


"Dari TNI jumlahnya Rp 7,5 triliun, dan dari PLN juga sama sekitar Rp 7,5 triliun. Kalau PLN bukan BBM subsidi, kita dengan PLN business to business. Mereka belum bayar tagihannya mungkin karena subsidi listriknya juga belum dibayar pemerintah," jelasnya.


(rrd/hds)