Vice President for East Asia and the Pasific World Bank Axel Van Trotsenburg berpendapat, kebijakan menaikkan harga BBM oleh pemerintah Indonesia dinilai tepat. Menurutnya, anggaran subsidi BBM yang diberikan pemerintah tidak tepat sasaran.
"Subsidi BBM, siapa yang berhak? Apakah anda terlindungi. Kebijakan fiskal itu untuk yang akan datang, bagaimana belanja publik mempengaruhi ekonomi ke depan dan bagaimana melindungi mereka yang paling rentan. Ini menjadi cara menarik untuk melihat anggaran publik," kata Axel di acara Laporan Perkembangan Triwulan Perekonomian Indonesia oleh Bank Dunia, di Soehanna Hall, The Energy Building, Jakarta, Senin (8/12/2014).
Dia menjelaskan, memang sulit untuk menjelaskan kepada masyarakat soal kebijakan menaikkan harga BBM ini. Axel menilai, dengan harga BBM dinaikkan, pemerintah Indonesia justru akan bisa mendorong pembangunan. Ini menjadi tantangan.
"Bagaimana memberikan anggaran bagi mereka yang rentan, jadi ini tantangan pemerintah yang seringkali dikritisi. Sangat sulit melihat ini," ucapnya.
Di tempat yang sama, Ekonom Utama Bank Dunia untuk Indonesia Ndiame Diop mengungkapkan, pemerintah perlu membuat kebijakan tegas soal subsidi BBM ini.
Subsidi tetap dinilai usulan yang bagus untuk kesehatan anggaran pemerintah ke depan.Next
(drk/ang)
