Demikian berdasarkan laporan pasar kondominium Jabodetabek Kuartal IV-2014 oleh lembaga konsultan properti Cushman & Wakefield yang dikutip Rabu (18/2/2015)
Dua wilayah yang memiliki karekter yang beda, wilayah Utara dekat dengan laut, wilayah selatan lebih dekat dengan dataran tinggi. Sedangkan wilayah lainnya seperti barat masuk urutan ketiga mencapai 17,2%, Jakarta Pusat mencapai 16,1%, Tangerang 7,8%, Depok 3,8%, Jakarta Timur 3,1%, Bekasi 1,3%, dan Bogor 0,5%.
Total kumulatif pasokan apartemen terbangun di Jakarta pada Desember 2014 tercatat sebanyak 138.574 unit, naik 4,6% per kuartal dan 16,0% per tahun, mengikuti selesainya 13 proyek sepanjang tiga bulan terakhir.
Proyek apartemen baru selesai:
- The Royale Springhill Residences
- Belmont Residence (Tower Montblanc)
- Cinere Bellevue Suites (Tower A & B)
- The Bellevue Radio Dalam
- Botanica Apartments
- Woodland Park Residence
- Gading Greenhill
- City Light Apartment (Tower Putri)
- Kemang View Apartment (Tower Akasia)
- Kemang View Apartment (Tower Flamboyan)
- Pakubuwono House
- Paramount Skyline (Tower F)
Akhir 2014, aktivitas penjualan kondominium tetap kuat dan mencatat kenaikan per tahun yang signifikan baik tingkat pra-penjualan maupun harga.
Kenaikan harga BBM dan minimum uang muka untuk kredit kepemilikan properti kedua tidak mempengaruhi keseluruhan performa pasar kondominium di Jabodetabek sepanjang tahun 2014.
Tren harga kondominium terus naik sejalan dengan kenaikan harga tanah di Jakarta. Pada akhir tahun 2014, harga jual rata-rata kondominium di daerah CBD mencapai Rp 42.100.000 per m2, naik signifikan sekitar 38,9% per tahun.Next
(hen/ang)
Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi : sales[at]detik.com