Pajak dari Jaringan Bisnis Motor Honda Capai Rp 5 Triliun Tiap Tahun

Jakarta -PT Astra Honda Motor (AHM) merupakan produsen sepeda motor yang memiliki pangsa pasar terbesar di Indonesia. Karena itu, perseroan bisa membayar pajak hingga Rp 5 triliun setiap tahunnya.

Di depan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK), Presiden Direktur PT Astra International Tbk (ASII) Prijono Sugiarto membanggakan kinerja yang telah dicapai perusahaannya hingga kini. Prijono mengatakan, dalam 3 tahun, puluhan triliun sudah dikeluarkan perseroan untuk berinvestasi di Indonesia.


"Dalam 3 tahun terakhir, grup kami berinvestasi Rp 30 triliun secara konsolidasi dan Rp 70 triliun combined. Salah satunya pembangunan pabrik ini senilai Rp 3,3 triliun," tutur Prijono saat acara peresmian pabrik ke-4 Astra Honda Motor di Kawasan Industri Indotaisei, Karawang, Jawa Barat, Kamis (11/12/2014).


Prijono memaparkan, jaringan bisnis sepeda motor di Indonesia berkontribusi cukup besar dalam pertumbuhan ekonomi dengan cara penyerapan tenaga kerja.


Dia merinci, dalam jaringan bisnis sepeda motor Honda, sektor ini didukung lebih dari 15 ribu institusi bisnis. Institusi tersebut terdiri atas 981 pemasok komponen sepeda motor baik langsung ataupun tidak langsung. Lalu 19 usaha mikro kecil menengah binaan AHM‎, 29 main dealer Honda, 1.817 dealer Honda.


Kemudian dia juga menuturkan bisnis ini didukung oleh lebih dari 3.600 bengkel resmi Astra Honda Authorized Service Station (AHASS), 250 outlet layanan Honda, 350 bengkel mitra binaan dan lainnya.


"Belum lagi insurance company, partshop company. Semua ini membuahkan pekerjaan hampir 300 ribu manusia. 300 ribu orang yang terlibat ditambah keluarganya mungkin 1 juta orang yang terlibat bisnis mata rantai honda ini," paparnya di depan JK.


Dengan begitu, lanjut Prijono, perusahaannya berkomitmen untuk berkontribusi kepada negara salah satunya dengan membayar pajak.


"Saya mencoba menghitung pajaknya itu lebih dari Rp 5 triliun dari keseluruhan mata rantai," tuturnya.


(zul/ang)