Cabai dan Bawang Mahal, Pedagang: Modal Harus Besar Tapi Untung Sedikit

Bekasi - Harga kebutuhan pokok masyarakat seperti sayuran, cabai, dan bawang sempat melonjak naik di awal Ramadan. Pedagang eceran di pasar tradisional mengeluhkan modal yang harus dikeluarkan makin besar, tapi keuntungan sedikit.

"Untungnya sedikit. Modalnya gede bisa sampai tujuh jutaan untuk semua sayuran. Ini saat punggahan kemarin yang sedang naik," kata Opung Natalia, seorang pedagang di Pasar Kranji Baru, Jalan Pemuda, Jakasampurna, Bekasi Barat, Senin (15/7/2013).


"Nggak ada untungnya. Orang dagang kan kadang untung, kadang rugi," jelasnya.


Ibu berusia 60 tahun ini berharap pemerintah bisa segera menurunkan harga-harga kebutuhan pokok. Pemerintah wajib memperhatikan rakyat kecil untuk soal kebutuhan pokok.


"Harga turun udah alhamdulillah banget. Saya jualan nggak kurangin timbangan, dipaskan saja. Kadang pembeli minta ditambahin, kalau ditambahin nanti saya rugi. Kalau belanja banyak, baru kita kasih tambah apa," ungkapnya.


Harga cabai sendiri kini mulai turun. Namun, harga bawang merah menjadi naik. "Cabai merah keriting sekarang Rp. 80.000. Cabai rawit merah dari Rp 120.000, turun jadi Rp 70.000. Bawang merah Rp 50.000, sebelumnya Rp 35.000," tandasnya.


"Harga (cabai) turun. Tapi, bulan puasa gini yang beli cabai dan bawang dikit. Yang beli cuma se-ons atau setengah ons," ujarnya.


(mau/dnl)