Dolar AS Kembali Nangkring di Level Rp 10.000

Jakarta - Dolar AS kembali tembus ke level Rp 10.000 di awal pekan ini. Menguatnya dolar juga terjadi pada mata uang di kawasan Asia lainnya.

Mengutip data Reuters, Senin (8/7/2013) sampai dengan pukul 10.00 WIB nilai tukar rupiah sudah dibuka melemah ke Rp 9.990 per dolar AS.


Pelemahan terus terjadi hingga ke level Rp 10.077 per dolar AS. Sementara data Jakarta Interbank Spot Dollar Rate yang dikeluarkan Bank Indonesia (BI), tercatat nilai tukar rupiah berada di Rp 9.960 per dolar AS.


Pelemahan terjadi juga pada mata uang di kawasan Asia seperti Dolar Hongkong (HKD) yang melemah 0,19% ke kisaran 0,12 per dolar AS. Kemudian Dolar Singapura (SGD) yang melemah 0,8% ke level 0,77 per dolar AS.


Gubernur BI Agus Martowardojo mengatakan, keluarnya dana-dana investor asing dari Tanah Air ini mau tak mau menyebabkan pelemahan nilai tukar rupiah. Hal ini terus berlangsung sejalan dengan pelemahan mata uang di kawasan. BI mencatat, depresiasi rupiah mencapai 3,01% di tahun berjalan (year to date).


"Meski demikian depresiasi ini relatif lebih rendah dibandingkan negara-negara di kawasan, seperti Filipina sebesar 4,94%, Singapura 3,97%, dan Malaysia 3,13%," kata Agus akhir pekan lalu.


Sementara itu, Ekonom Dradjad Wibowo mengatakan, seharusnya BI membiarkan saja melepas kurs sesuai pergerakan pasar.


"Karena BI tidak akan kuat menahannya. Malah kalau ditahan-tahan, rupiah makin menjadi ajang spekulasi dan cadangan devisa anjlok," kata Dradjad.


"Hal ini sudah sering saya suarakan sejak Januari 2013 karena memang BoP (balance of payment) kita cenderung merosot, khususnya neraca perdagangan kita," imbuh Dradjad.


(dru/dnl)