Banking sector – Kebijakan akuisisi bank
Bank Indonesia (BI) mengizinkan Bank untuk memiliki kepemilikan saham lebih dari 40% dengan syarat, bank yang menjadi objek akuisisi harus berubah status menjadi bank umum syariah (BUS). Jika status masih dalam unit usaha syariah (UUS) dan belum spin off, investor hanya dapat memiliki maksimal 40% sesuai peraturan Kepemilikan saham di BUS yang tertera dalam Peraturan Bank Indonesia No. 14/8/PBI/2012. BI sedang mengkaji lebih detail aturan kepemilikan saham bagi bank umum yang akan dikonversi BUS dengan tujuan industri perbankan syariah berkembang pesat. Seperti diketahui, saat ini BI masih memproses proposal PT Bank Tabungan Pensiunan Nasonal (BTPN) untuk menguasai 70% saham bank Sahabat.
BSDE – Proyeksi kinerja 1H 2013
PT Bumi Serpong Damai (BSDE) membukukan pra-penjualan (marketing sales) senilai Rp 4.19 Triliun pada 1H 2013, naik 78.3%Yoy dari posisi Rp 2.35 Triliun pada 1H 2012 lalu. Naiknya kinerja didukung oleh kenaikan nilai penjualan tanah sebesar 64%Yoy dan residensial sebesar 26%. Manajemen menargetkan marketing sales mencapai Rp 7 Triliun tahun ini. Penjualan tanah melonjak seiring dengan realisasi penjualan lahan kepada strategic partner dengan skema joint venture dengan Hongkong Land, AEON Mall (Jepang), dan PT Dyandra Media International (DYAN).
BUMI – Jadwal RUPSLB
PT Bumi Resources (BUMI) berencana meminta persetujuan RUPSLB pada 19 Juli 2013 setelah rapat sebelumnya pada 28 Juni gagal dilaksanakan karena tidak mencapai kuorum. Rapat tersebut akan meminta persetujuan pemegang saham untuk menjaminkan aset berupa saham anak perusahaan, fidusia atas tagihan rekening bank, klaim Asuransi, persediaan, dll. Jaminan tersebut akan digunakan untuk mendapat pinjaman pihak ketiga. Pemegang saham yang berhak ikut RUPSLB adalah pemegang saham yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham tanggal 12 Juni 2013.
SIPD – Rencana ekspansi
Manajemen PT Sierad Produce (SIPD) berencana meningkatkan kapasitas produksi makanan olahan menjadi 2,000 ton per Bulan dari kapasitas saat ini 600 ton per Bulan melalui investasi mesin dan ruang pendingin senilai Rp 63.5 Miliar. Divisi makanan olahan dijalani melalui anak perusahaan, PT Belfoods Indonesia. Pada 2011 lalu SIPD mengakuisisi 66.99% saham Belfoods Indonesia.
(ang/ang)
