Jakarta - Negatifnya laju bursa saham AS pasca komentar salah satu petinggi The Fed di negara bagian tidak serta
merta membuat IHSG melemah. Terlihat sepanjang intraday perdagangan, meski sempat menunjukkan
pelemahan namun, mampu bertahan di zona hijau hingga akhir sesi. Masih adanya sentimen positif dari
ekspektasi kinerja keuangan periode 1H13 serta imbas menghijaunya Nikkei dan HSI memberikan pengaruh
yang positif bagi laju IHSG. Sepanjang perdagangan, IHSG menyentuh level 4679,44 (level tertingginya)
jelang akhir sesi 1 dan menyentuh level 4643,33 (level terendahnya) jelang preclosing dan berakhir di level
4679. Volume perdagangan dan nilai total transaksi turun. Investor asing mencatatkan nett buy dengan
kenaikan nilai transaksi beli dan transaksi jual. Investor domestik mencatatkan nett sell.
Pergerakan nilai tukar Rupiah setelah pelaku pasar kembali bersikap menahan diri jelang pertemuan kongres
The Fed. Pelaku pasar ingin memastikan apakah Ben Bernanke akan tetap mempertahankan sitmulusnya
atau kemungkinan akan mulai mengurangi. Padahal sebelumnya The Fed mengatakan masih diperlukannya
stimulus moneter. Dengan maraknya spekulasi bahwa The Fed kemungkinan akan berubah pikiran maka
membuat pelaku pasar lebih memilih untuk pegang US$. Apalagi dari dalam negeri juga tidak ada sentimen
positif terutama dari pernyataan salah 1 pejabat bahwa level Rp10.000 bukanlah level psikologis.
Bursa saham Asia variatif cenderung menguat tipis setelah penguatan saham-saham produsen bahan baku
dan jelang pertemuan FOMC The Fed. Penguatan juga terjadi seiring rilis beberapa berita positif pada emiten
a.l BHP Billiton Ltd. yang memperkirakan akan terjadi kenaikan produksi biji besi. Begitupun dengan
Fortescue Metals Group Ltd. dan Anhui Conch Cement Co. yang juga mengalami kenaikan. Tetapi, penguatan
ini tertahan oleh pelemahan saham-saham bahan kimia dan sekuritas seiring dengan tingginya volatilitas yang
dapat mempengaruhi pendapatan perusahaan.
Pada perdagangan Kamis (18/7) diperkirakan IHSG akan berada pada support 4631-4655 dan resistance
4683-4694. Berpola menyerupai hammer di atas middle bollinger bands (MBB). MACD masih naik dengan
histogram positif yang mendatar. RSI, William's %R, dan Stochastic masih naik tipis mendekati area
overbought. Meski IHSG sempat berada di bawah target resisten kami (4663-4675) namun, akhirnya dapat
melampaui target resisten tersebut. Mulai adanya aksi beli secara perlahan, terutama dari pemodal asing,
dapat menahan tekanan aksi jual. Laju sideways dimungkinkan masih terjadi seiring masih hati-hatinya
investor untuk masuk pasar. Diharapkan sentimen dari global bisa positif dan tekanan jual bisa berkurang
sehingga tidak membuat IHSG terhambat untuk melanjutkan kenaikannya.
merta membuat IHSG melemah. Terlihat sepanjang intraday perdagangan, meski sempat menunjukkan
pelemahan namun, mampu bertahan di zona hijau hingga akhir sesi. Masih adanya sentimen positif dari
ekspektasi kinerja keuangan periode 1H13 serta imbas menghijaunya Nikkei dan HSI memberikan pengaruh
yang positif bagi laju IHSG. Sepanjang perdagangan, IHSG menyentuh level 4679,44 (level tertingginya)
jelang akhir sesi 1 dan menyentuh level 4643,33 (level terendahnya) jelang preclosing dan berakhir di level
4679. Volume perdagangan dan nilai total transaksi turun. Investor asing mencatatkan nett buy dengan
kenaikan nilai transaksi beli dan transaksi jual. Investor domestik mencatatkan nett sell.
Pergerakan nilai tukar Rupiah setelah pelaku pasar kembali bersikap menahan diri jelang pertemuan kongres
The Fed. Pelaku pasar ingin memastikan apakah Ben Bernanke akan tetap mempertahankan sitmulusnya
atau kemungkinan akan mulai mengurangi. Padahal sebelumnya The Fed mengatakan masih diperlukannya
stimulus moneter. Dengan maraknya spekulasi bahwa The Fed kemungkinan akan berubah pikiran maka
membuat pelaku pasar lebih memilih untuk pegang US$. Apalagi dari dalam negeri juga tidak ada sentimen
positif terutama dari pernyataan salah 1 pejabat bahwa level Rp10.000 bukanlah level psikologis.
Bursa saham Asia variatif cenderung menguat tipis setelah penguatan saham-saham produsen bahan baku
dan jelang pertemuan FOMC The Fed. Penguatan juga terjadi seiring rilis beberapa berita positif pada emiten
a.l BHP Billiton Ltd. yang memperkirakan akan terjadi kenaikan produksi biji besi. Begitupun dengan
Fortescue Metals Group Ltd. dan Anhui Conch Cement Co. yang juga mengalami kenaikan. Tetapi, penguatan
ini tertahan oleh pelemahan saham-saham bahan kimia dan sekuritas seiring dengan tingginya volatilitas yang
dapat mempengaruhi pendapatan perusahaan.
Pada perdagangan Kamis (18/7) diperkirakan IHSG akan berada pada support 4631-4655 dan resistance
4683-4694. Berpola menyerupai hammer di atas middle bollinger bands (MBB). MACD masih naik dengan
histogram positif yang mendatar. RSI, William's %R, dan Stochastic masih naik tipis mendekati area
overbought. Meski IHSG sempat berada di bawah target resisten kami (4663-4675) namun, akhirnya dapat
melampaui target resisten tersebut. Mulai adanya aksi beli secara perlahan, terutama dari pemodal asing,
dapat menahan tekanan aksi jual. Laju sideways dimungkinkan masih terjadi seiring masih hati-hatinya
investor untuk masuk pasar. Diharapkan sentimen dari global bisa positif dan tekanan jual bisa berkurang
sehingga tidak membuat IHSG terhambat untuk melanjutkan kenaikannya.
(ang/ang)