First Asia Capital: IHSG Rawan Koreksi di Awal Pekan

Jakarta - IHSG kembali bergerak di teritori negatif pada perdagangan akhir pekan kemarin, anjlok 116,475 poin ke 4568,654. Ini penurunan harian terbesar sejak perdagangan 9 Juli lalu. Koreksi atas sejumlah saham unggulan menjadi pendorong utama koreksi indeks. Sedangkan aksi beli masih melanda sejumlah saham tambang. Investor cenderung melepas saham akibat meningkatnya resiko perekonomian domestik setelah Bank Indonesia (BI) berencana mengatur likuiditas perbankan yang berdampak pada perlambatan pertumbuhan kredit perbankan.

Ancaman pelemahan rupiah atas dolar AS yang mendekati Rp.10500 turut memperburuk sentimen pasar. Akhir pekan lalu dana asing yang keluar mencapai Rp.891 miliar dari pasar saham seiring dengan naiknya resiko investasi di Indonesia. Dilihat sepekan IHSG terkoreksi 1,55% dan dana asing yang keluar mencapai Rp.1,37 triliun. Sementara indeks DJIA dan S&P di Wall Street akhir pekan lalu ditutup melemah masing-masing 0,20% dan 0,33%. Koreksi di Wall Street terutama dipicu meningkatnya biaya dana di AS tercermin dari naiknya yield obligasi menjadi 2,8% tertinggi dalam dua tahun terakhir. Indeks sentimen konsumen di AS Agustus yang turun ke 80 dari bulan sebelumnya 85 turut menekan pasar.


Dengan kondisi memburuknya resiko pasar dan minimnya insentif positif, pergerakan IHSG awal pekan ini bisa kembali terkoreksi. Saat ini support level ada di 4510 dan resisten di 4600.


IHSG : S1 4510 S2 4470 R1 4600 R2 4650


Saham Pilihan

UNVR 30000-31600 BoW, SL 29800


BIPI 127-134 BoW, SL 126


BRMS 177-205 TB, SL 176


ANTM 1270-1340 BoW, SL 1250


ASII 6100-6600 BoW, SL 6000


PGAS 5550-5900 BoW, SL 5400


(ang/ang)