IHSG Jeblok, OJK Temui Para Pelaku Pasar Modal

Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melakukan pertemuan dengan beberapa pelaku pasar modal (perusahaan efek dan analis pasar modal), industri keuangan non bank (perusahaan asuransi dan dana pensiun), serta pemodal kelembagaan domestik di pasar modal Indonesia. Pertemuan tersebut terkait dengan kondisi perekonomian pada umumnya dan kondisi pasar modal Indonesia pada khususnya.

“Bertempat di kantor OJK, hari Selasa ini OJK melakukan pertemuan bertujuan untuk sharing informasi dan memperoleh masukan dari pelaku industri jasa keuangan seperti beberapa pelaku pasar modal dan industri keuangan non bank membahas kondisi perekonomian dan kondisi pasar modal Indonesia,” kata Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D. Hadad dalam siaran persnya, di Jakarta, Rabu (20/8/2013).


Muliaman mengatakan, pelaku industri sektor jasa keuangan yang hadir menginformasikan kesiapan mereka dalam mengevaluasi sekaligus mengantisipasi perkembangan yang ada. Dari hasil evaluasi tersebut, mereka meyakini bahwa kondisi pasar modal saat ini adalah sesuatu yang wajar dan merupakan bagian dari dinamika pasar.


“Pelaku industri keuangan non bank sendiri sebagai representasi dari pemodal kelembagaan di pasar modal Indonesia berkeyakinan bahwa kondisi saat ini bersifat sementara (temporary) dan tetap mempunyain optimisme akan adanya perbaikan,” kata Muliaman.


Menurutnya, mayoritas pemodal kelembagaan besar seperti Jamsostek, Taspen, AXA Mandiri, dan beberapa Dana Pensiun tetap konsisten menjalankan kebijakan investasi jangka panjangnya bahkan melihat adanya peluang untuk meningkatkan portofolio investasi mereka di pasar modal Indonesia.


Dari pertemuan tersebut, kata Muliaman, OJK dan para pelaku industri jasa keuangan yang hadir mempunyai komitmen yang sama untuk terus menjaga kredibilitas industri serta turut berkontribusi terhadap upaya peningkatan ketahanan industri dari goncangan yang berasal dari eksternal maupun internal.


Muliaman menambahkan, setiap pihak yang terlibat di industri jasa keuangan Indonesia bertugas untuk sama-sama mendorong dan mengembangkan pasar yang sehat dan stabil. “Stabilitas dan kredibilitas industri keuangan harus dijaga bersama,” ujarnya.


Pertemuan tersebut dihadiri oleh Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D. Hadad, Wakil Ketua Dewan Komisioner OJK Rahmat Waluyanto, Kepala Eksekutif Pengawasan Industri Keuangan Non-Bank Firdaus Djaelani, dan Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Nurhaida.


(drk/ang)