Konsumsi BBM Subsidi Pada Puncak Mudik Sabtu Lalu di Bawah Prediksi

Jakarta - Realisasi konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi saat puncak arus mudik tahun ini lebih rendah dari prediksi. Penyebabnya, karena beberapa faktor, salah satunya jadwal libur yang lebih panjang dari biasanya.

Direktur Pemasaran dan Niaga Hanung Budya mengatakan, puncak arus mudik berada pada H-5 lebaran (Sabtu kemarin). Konsumsi premium diketahui sebesar 77 ribu kiloliter (KL) atau di bawah prediksi. Sementara prediksi awal adalah 89 ribu KL.


"Penjualan hari Sabtu H-5 yang dilaporkan Minggu yang kita perkirakan 89 ribu KL ternyata hanya 77 ribu KL. Kemudian solar perkiraan 70 ribu KL tapi realisasi 32 ribu KL," ujar Hanung kepada wartawan di kantornya, Jakarta, Senin (5/8/2013).


"Jadi ini diduga salah satunya karena pola lebaran kali ini lebih cepat dan lebih panjang, di mana H-6 sudah mudik. Karenanya pemudik itu tersebar pada hari lain. Untuk arus mudik kali ini, tidak hanya satu puncak," sambungnya.


Menurutnya, hal itupun terlihat dari volume secara keseluruhan yang tetap sesuai prediksi. Stok BBM Pertamina secara keseluruhan juga cukup, seperti premium 18 hari dan solar 24 hari.


"Secara keseluruhan volumenya selama arus mudik memang tidak terlalu berbeda," ungkap Hanung.


(dnl/dnl)