Siasat Dirut Baru Merpati Minimalisir Pengeluaran Perusahaan

Jakarta - Capt Asep Eka Nugraha resmi ditunjuk sebagai Direktur Utama PT Merpati Nusantara Airlines menggantikan Rudy Setyopurnomo. Hari pertama bekerja, ia langsung melakukan restrukturisasi organisasi dengan menghilangkan 12 divisi yang tidak efisien. Restrukturisasi organisasi adalah salah upaya untuk menghemat pengeluaran perusahaan.

"Kondisi organisasi kita selama ini terlalu gemuk. Hari Rabu saya disahkan menjadi Dirut dan hari Kamis saya langsung rampingkan jumlah divisi dari 30 divisi menjadi 18 divisi saja. Kenapa? dengan kondisi Merpati saat ini, cukup untuk 18 divisi saja," ungkap Asep saat berdiskusi dengan media di Kantor Pusat Merpati di Gedung Basarnas, Kemayoran Jakarta Pusat, Senin (5/8/2013).


Asep mengakui penyebab restrukturisasi organisasi adalah dipicu masalah keuangan yang buruk yang membelit Merpati. Hingga semester I 2012, Merpati tercatat masih merugi sebesar Rp 360 miliar. Sedangkan utang yang harus ditanggung perusahaan mencapai Rp 6,5 triliun.


"Masalah Merpati adalah keuangan dengan utang Rp 6,5 triliun. Penting bagi kami untuk mencari solusi program yang bisa dilakukan," katanya.


Kemudian langkah selanjutnya, Asep akan mengkaji ulang rute-rute yang dilayani oleh Merpati saat ini. Jika rute tidak feasible dan tidak menguntungkan, maka rute tersebut kemungkinan besar bakal ditutup.


"Rute-rute yang tidak ekonomis memang ada rencana untuk dilakukan penutupan dan direview. Namun masih banyak ruang untuk manage. Program yang bagus kita pakai. Saya beri waktu 2 bulan untuk mereview rutenya," imbuhnya.


Selanjutnya untuk nasib karyawan, untuk saat ini ia belum mau berkomentar terkait adanya rencana rasionalisasi. Namun ia mencoba untuk menyatukan seluruh karyawan Merpati berjuang bersama agar Merpati hidup kembali. Cara ini untuk menepis dugaan adanya perpecahan di dalam tubuh Merpati.


"Untuk karyawan? Kita belum pernah ada rencana rasionalisasi karyawan. Kita mencoba untuk memikirkan jalan positif ke depan. Kita belum ada diskusi soal itu," katanya.


"Tidak ada kubu-kubuan di dalam Merpati. Kita ajak duduk bareng. Kita bicarakan target makro Merpati yang harus dijelaskan kepada mereka. Kita harus mengkomunikasikan dan prinsip keterbukaan. Yang paling penting menjelaskan target yang jelas," jelasnya.


(wij/dru)