Saham perusahaan susu formula bayi dan bahkan perusahaan pembuat piano, melonjak pada awal pekan lalu. Begitu juga saham lembaga kursus, dengan asumsi bahwa keluarga urban akan mempersiapkan pendidikan bagi anak kedua sama baiknya dengan anak pertama.
Saham perusahaan tisu C&S Paper Co. misalnya, naik hampir 10 persen di bursa saham Shenzhen. “Saat ini produk untuk anak-anak hanya 10 persen dari total produk kami, tapi kami nanti berencana meningkatkan produksi produk anak-anak,” kata Liu Yuwu, C&S General Manager.
Menariknya, saham dua perusahaan pembuat piano, Hailun Piano Co. dan Guangzhou Pearl River Piano Group Co. ikut-ikutan naik. Masing-masing hampir mendekati 10 persen. Teorinya, orang tua di China pasti akan membeli piano kedua untuk anak keduanya.
Tapi teori ini dibantah Dai Wenzhi, pemilik toko instrumen Dragon's Dream di selatan kota Dongguan. Dia justru memprediksi kenaikan penjualan violin dan guzheng, alat musik petik tradisional China.
Adapun saham perusahaan susu formula bayi, Biostime International Holdings Ltd., naik 6,6 persen. Begitu juga saham perusahaan popok bayi Hengan International Group Co., naik 6,4 persen di bursa saham Hong Kong.
Sebaliknya, kerugian menimpa perusahaan yang selama ini mendapat keuntungan dari kebijakan Satu Anak. Contohnya saham Humanwell Healthcare, perusahaan pembuat kondom dan kontrasepsi mulut. Saham mereka turun 0,8 persen di bursa saham Shanghai. Next
(DES/DES)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!
