Pertamina dan PT INTI meluncurkan program pemasangan alat monitor dan pengendalian BBM atau Radio Frequency Identification (RFID). Nantinya dengan alat ini, pengisian BBM subsidi di SPBU dengan otomatis akan dibatasi setiap kendaraan. Namun bila kendaraan Anda tidak dipasang alat ini, maka tidak akan bisa mengisi BBM subsidi.
Pagi ini di SPBU Pertamina daerah Kuningan, Jakarta Selatan, diramaikan oleh puluhan pemilik mobil antre untuk memasang RFID ini di kendaraannya. Antrean cukup panjang dan sempat membuat jalan macet. Pemasangan RFID di SPBU ini gratis.
Dari penelusuran detikFinance di SPBU itu, Jumat (29/11/2013), warga yang datang panik karena sempat ada pesan yang beredar lewat SMS dan BlackBerry Messenger (BBM) bahwa nantinya pemasangan RFID ini akan dikenakan biaya Rp 200 ribu. Namun hal ini dibantah oleh PT INTI.
Sampai sekarang belum ada kepastian kapan sistem ini akan mulai berlaku. Untuk tahap awal, sistem ini akan berlaku di DKI Jakarta terlebih dulu.
"Kita sih ingin secepatnya diterapkan, tapi sampai saat ini belum dapat dipastikan kapan akan diberlakukan sistem ini khususnya di DKI Jakarta, di mana Jakarta merupakan daerah pertama kali yang akan diterapkan sistem monitoring dan pengendalian (SMP) dengan teknologi RFID," ucap Vice President Fuel Marketing PT Pertamina, Mochammad Iskandar.
Iskandar mengungkapkan belum bisa dipastikan kapan akan diterapkan sistem SMP RFID di Jakarta ini karena masih minimnya kendaraan yang sudah dipasang RFID. Walaupun PT INTI selaku pihak yang melakukan pemasangan RFID di kendaraan sudah membuka posko pemasangan RFID sebanyak 68 posko yang tersebar dibeberapa SPBU di Jakarta.
(dnl/hen)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!
