Dolar Lusuh Jadi Alasan Money Changer Turunkan Harga, Ini Tanggapan BI

Jakarta -Masyarakat kerap mendapatkan harga rendah ketika menukarkan dolar yang tertekuk atau lusuh. Sebenarnya hal tersebut hanyalah 'akal-akalan' bisnis dari para pedagang valas.

"Pada prinsipnya harga dolar ya sama. Tetapi memang kalau uangnya lusuh itu hanya prinsip bisnis saja," kata Direktur Departemen Komunikasi BI, Peter Jacobs di Gedung BI, MH Thamrin, Jakarta, Jumat (29/11/2013).


Peter menjelaskan, ketika pedagang valas menerima uang sedikit lusuh maka banyak biaya yang dikeluarkan untuk harus menukarkannya ke AS atau agen maupun bank.


"Hal ini berbeda dengan money changer di AS atau di luar negeri. Pecahan berapapun maupun lusuhnya uang nilai dolar sama," kata Dia.


Tetapi menurut Peter, banyak juga bank maupun money changer yang menerima dolar lusuh. "Biasanya money changer yang besar. Uangnya nggak dilihat asal asli saja itu terima-terima saja," tutur Peter.


Seperti diketahui, ada perbedaan harga untuk nominal uang dolar yang ditukarkan di money changer.


Untuk kategori recehan atau di bawah US$ 50, harga jualnya saat ini adalah Rp 11.815. Sedangkan harga belinya mencapai Rp 11.990.


"Kalau mau nukar US$ 20, US$ 10 atau US$ 5 atau US$ 50 yang nggak bagus, harga jualnya Rp 11.815 dan harga beli Rp 11.990," ungkap Nanda, salah satu teller di Money Changer Ayu Masagung, Jalan Kwitang, Jakarta Pusat hari ini.


(dru/dnl)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!