SBY Harap 20% Campuran Solar Berasal dari Minyak Sawit

Bandung -Presiden SBY berharap campuran minyak sawit atau biofuel (biodiesel) untuk solar terus ditingkatkan hingga 20%. Sejak September 2013, pemerintah telah mengeluarkan mandatori atau wajib solar dicampur 10% biofuel demi menekan impor BBM.

Seperti diketahui, tingginya impor BBM beberapa tahun terahir secara langsung menekan nilai tukar rupiah karena tingginya penggunaan dolar AS.


"Tahun-tahun mendatang adalah, memperkuat pasar domestik, katakan tadi kontribusi palm oil untuk biofuel. Harapan saya, minimal 20 persen solar bisa disumbang oleh palm oil," kata SBY di acara konferensi minyak kelapa sawit ke-9 (Indonesian Palm Conference) di Trans Luxury Hotel, Bandung, Jawa Barat, Kamis (28/11/2013).


Menurut SBY apabila target ini bisa tercapai, maka produk sawit akan punya permintaan yang besar di dalam negeri. Dampaknya, dengan tingginya permintaan, maka akan membuat harga minyak sawit bisa lebih meningkat dari saat ini yang masih lesu.


"Saya tadi bicara dengan Mentan (menteri pertanian), saya ingin bulan depan segera dirumuskan kalau-kalau ada Inpres (Instruksi Presiden) atau Perpres (Peraturan Presiden) yang akan saya keluarkan, yang penting cepat," katanya.


Ia meminta segera agar Menteri Sekretaris Negara merumuskan aturan terbaru soal campuran biofuel untuk solar, bersama menteri ESDM, menteri pertanian, PT Pertamina, menteri perdagangan, menteri perindustrian. Alasannya apabila rencana baik ini tak segera dilaksanakan maka bisa 'masuk angin'.


"Rumuskan. Ini ide bagus, semua setuju, manfaatnya riil. Tapi kalau tidak segera dilaksanakan tentu sayang," seru SBY.


(hen/dnl)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!