Ingin Mendunia, Pertamina Beli 10% Saham Sumur Minyak di Irak

Jakarta -Pertamina terus menggencarkan aksinya untuk menjadi perusahaan kelas dunia. Setelah sebelumnya membeli saham 3 blok migas di Aljazair, sekarang Pertamina membeli 10% saham blok minyak di Irak.

Untuk di Irak ini, Pertamina lewat anak usahanya yaitu PT Pertamina Irak Eksplorasi Produksi, membeli 10% saham atau hak partisipasi di blok minyak West Qurna I milik ExxonMobil Irak Limited.


"Aksi korporasi ini merupakan tonggak strategis bagi Pertamina dalam memperluas keberadaan bisnisnya di mancanegara, khususnya di negara dengan sumber daya minyak dan gas yang melimpah seperti Irak. Ekspansi Pertamina ke luar negeri adalah untuk mendukung pemerintah dalam menjaga serta memperkuat ketahanan energi Indonesia yang berkelanjutan," kata Direktur Utama Pertamina Karen Agustiawan dalam keterangannya, Sabtu (30/11/2013).


ExxonMobil tetap sebagai kontraktor utama dengan menguasai 25% hak partisipasi di West Qurna I. Pemindahan hak partisipasi tersebut telah disetujui oleh South Oil Company, Oil Exploration Company Iraq, dan Shell West Qurna B.V, sebagai anggota konsorsium kontraktor West Qurna I. Tidak disebutkan berapa harga pembelian 10% hak partisipasi tersebut.


Akuisisi ini memberikan kesempatan yang menarik bagi Pertamina untuk memperkuat kompetensi dan pengalamannya dari usaha di luar negeri. Partisipasi Pertamina di konsorsium kontraktor West Qurna I merupakan batu loncatan untuk mencapai visi perusahaan menjadi perusahaan energi kelas dunia.


Sebelumnya, pada Kamis 28 November 2011 lalu, Pertamina mengakuisisi unit bisnis ConocoPhillips di Aljazair yang bernama ConocoPhillips Algeria Limited (COPAL). Nilai akuisisi mencapai US$ 1,75 miliar atau sekitar Rp 17,5 triliun.


Lewat akuisisi ini, berarti Pertamina menguasai 65% saham di Blok 405a yang memiliki tiga lapangan minyak utama, yaitu Menzel Lejmat North (MLN), Ourhoud, dan EMK.


Di Aljazair, Pertamina akan memiliki 65% participating interest dan bertindak selaku operator di lapangan MLN dan masing-masing 3,7% dan 16,9% di lapangan Ourhoud dan EMK. Sejak penandatanganan kesepakatan, lapangan EMK telah sukses memulai produksinya.


(dnl/dnl)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!