Dolar Tembus Rp 12.000, Perlukah Gerakan Cinta Rupiah?

Jakarta -Masih ingat penggalan lirik lagu Aku Cinta Rupiah? yang dibawakan artis cilik Cindy Cenora yang sempat nge-hits pada 1998 saat krisis ekonomi melanda Indonesia. Saat itu rupiah juga sempat anjlok melewati angka Rp 12.000/US$.

Salah satu lirik lagunya seperti ini:


Aku cinta rupiah biar dolar dimana-mana

Aku suka rupiah, karena aku anak Indonesia

Mau beli baju, pakai rupiah

Jalannya juga, pakai rupiah

Mau beli buku, buku sekolah

Karena ku sayang ya rupiah


Dengan kondisi dolar saat ini tembus Rp 12.000, apakah harus ada gerakan cinta rupiah?


"Gerakan cinta rupiah bukan zamannya lagi, dulu waktu zaman Soeharto, pemerintah gencar teriak-teriak harus cinta rupiah, diketawain kita, mau itu dilakukan lagi, ya diketawain lagi," ucap Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sofjan Wanandi dihubungi detikFinance, Minggu (1/12/2013).


Sofjan mengungkapkan dengan kondisi fundamental Indonesia dan dunia seperti ini, sulit untuk mengajak masyarakat bisa memberikan kontribusi terhadap penguatan rupiah.


"Kita beli produk-produk impor baju, makanan dan banyak lagi yang mana belinya pakai dolar, kita boros pakai BBM yang mana belinya pakai dolar," katanya.


Seperti diketahui nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) Jumat pekan lalu ditutup sedikit menguat di posisi Rp 11.970 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan kemarin di Rp 11.995 per dolar AS. Meskipun dua hari sebelumnya sempat melemah, hingga mencapai 12.000/US$.


(rrd/hen)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!