Bidik Mahasiswa, BUMN Ini Bangun Apartemen 'Kos-kosan'

Jakarta -Selain sibuk dengan urusan pembangunan monorel hingga hotel, PT Adhi Karya Tbk akan mengembangkan bisnis apartemen 'kos-kosan'. Pembangunan dilakukan di kawasan yang berdekatan dengan universitas, baik swasta maupun negeri.

"Strategi bisnis lain kita adalah membangun hunian bertingkat semacam kos-kosan lah bagi mahasiswa," ungkap Direktur Utama Adhi Karya Kiswodarmawan di Kantor Pusat Adhi Karya, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Sabtu (30/11/2013).


Sebagai contoh, Adhi Karya telah memulai tahap konstruksi pembangunan apartemen kos-kosan di Kota Malang, tepatnya di Kawasan Dinoyo yang berdekatan dengan Universitas Brawijaya dan Universitas Muhammadiyah. Selain itu, ada juga di Margonda yang berdekatan dengan Universitas Indonesia.


Kemudian ada Apartemen Taman Melati di Jatinangor yang berdekatan dengan Universitas Padjajaran, serta Apartemen Surabaya yang berdekatan dengan Universitas Airlangga.


"Bisnis ini mempunyai dorongan pertumbuhan bisnis perusahaan yang cukup besar. Fokus pada kebutuhan kampus dengan hunian yang kita jual seperti tipe studio," imbuhnya.


Bisnis properti memang sedang dikembangkan oleh Adhi Karya, melalui anak usahanya Adhi Persada Properti (APP) yang telah banyak properti yang dikembangkan seperti Apartemen Salemba Residences, Menara MTH, Gedung Adhi Graha, Apartemen Margonda, dan beberapa proyek lainnya. APP memiliki target kontrak di tahun ini sebesar Rp 834,3 miliar, dengan pendapatan usaha Rp 618,9 miliar dan laba bersih Rp 120,3 miliar.


"Bisnis properti memang akan besar ke depan. Kebutuhan tempat hunian memang sangat besar. Tetapi kita tidak akan meninggalkan bisnis utama yang lain seperti konstruksi, dan investasi infrastruktur," katanya.


Pengembangan Anak Usaha


Selain itu, dalam waktu dekat, Adhi Karya akan membuat 2 anak usaha baru yaitu Adhi Persada Beton dan Adhi Persada Gedung. Diharapkan kedua anak usaha baru itu akan membantu perusahaan induk mendapatkan laba sebesar-besarnya.


"Adhi Persada Beton kita resmikan awal tahun depan bersamaan dengan Adhi Persada Gedung. Hal ini karena banyak orang cepat berinvestasi ke sektor properti. Penambahan modal di anak usaha harus ada selain aset. Harapannya itu anak usaha ini bisa hidup sendiri dan tidak menggantungkan dari induknya. Tahun depan kita planing ke RKP (Rencana Kerja Perusahaan) adalah Rp 800 miliar itu sales precast dengan laba operasi Rp 102 miliar. Sedangkan kalau bisnis gedung sales Rp 1,7 triliun, laba operasi Rp 160 miliar," cetus Kiswo.


(wij/dnl)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!