Sibuk Antre Pasang RFID, Ternyata Sistemnya Belum Berfungsi

Jakarta -Saat ini masyarakat pemilik mobil sibuk antre panjang untuk mendapatkan RFID (Radio Frequency Identification) di seluruh SPBU Jakarta. Padahal, sistem RFID ini belum berfungsi, dan tidak ada batas waktu.

"Animo masyarakat memang masih minim, kalau dihitung-hitung masih sekitar 55.000 RFID yang sudah terpasang di kendaraan masyarakat, itu minim. Karena target untuk Jakarta sekitar 3 juta kendaraan," ujar Vice President Fuel Marketing Pertamina Mochammad Iskandar kepada detikFinance, Jumat (29/11/2013).


Bahkan, seluruh SPBU di Jakarta yang jumlahnya sekitar 267 SPBU, sudah semuanya terpasang RFID Tag. Tapi semuanya belum berfungsi karena sistemnya masih dimatikan.


"Sekitar 267 SPBU di Jakarta sudah semua terpasang RFID Tag, tapi nggak berfungsi karena sistemnya kami matikan," katanya.


Alasan mengapa tidak berfungsi, karena masyarakat yang sudah memasang RFID di kendaraannya juga masih sedikit.


"Selain itu kita juga masih terus uji coba sistem, kemarin baru berhasil 1 SPBU sistemnya berjalan penuh selama 24 jam, sekarang kita mau uji coba 8 SPBU secara bersamaan. Jadi kapan mau diberlakukannya sistem ini kami juga belum bisa pastikan," ujar Pertamina.


Nantinya dengan alat ini, pengisian BBM subsidi di SPBU dengan otomatis akan dibatasi setiap kendaraan. Namun bila kendaraan anda tidak dipasang alat ini, maka tidak akan bisa mengisi BBM subsidi.


Sampai sekarang belum ada kepastian kapan sistem ini akan mulai berlaku. Untuk tahap awal, sistem ini akan berlaku di DKI Jakarta terlebih dulu.


Para pemilik mobil termakan isu pemasangan RFID pada kendaraan dengan harus bayar Rp 200.000 mulai Desember 2013.


(rrd/dnl)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!