Suhu Yo: Saat Tahun Kuda, Dolar Bisa Tembus Rp 16.000

Jakarta -Proyeksi melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS bukan hanya menjadi ramalan bagi para praktisi maupun analis ekonomi. Masalah rupiah yang terpuruk pun juga menjadi ramalan pelaku atau praktisi paranormal.

Misalnya Dewan Pakar Forum Komunikasi Paranormal dan Penyembuhan Alternatif Indonesia (FKPPAI) Suhu Yo ikut angkat bicara soal ramalan ekonomi Indonesia tahun ini, khususnya soal pelemahan rupiah.


Pada 31 Januari 2014 mendatang secara tanggalan Tionghoa akan memasuki periode tahun kuda meninggalkan tahun ular air. Tahun 2014 ini, secara spesifik masuk tahun kuda kayu, menurutnya sifat Kuda Kayu itu rentan dengan air dan angin, artinya bakal ada banjir dan angin besar.


"Dilihat dari ekonomi Kuda itu kan harus kerja keras, penuh semangat, jadi Kuda Kayu itu akan mendongkrak dolar menjadi Rp 15.000 sampai Rp 16.000. Kemarin 2013 saya ramal dolar Rp 12.000, sekarang kenapa dolar naik karena kita melihat harga tanah akan turun anjlok," kata Suhu Yo di tempat prakteknya, kawasan Glodok, Jakarta Utara, pekan lalu.


Ia memperkirakan dolar bakal tembus Rp 13.000 pada April tahun ini, kemudian mendekati akhir tahun pada November 2014 dolar bakal tembus Rp 15.000-Rp 16.000.


Suhu Yo memang tak merinci apa alasannya secara spesifik meramal soal rupiah yang bakal makin terpuruk di tahun Kuda kayu ini. Namun ia sangat yakin hal tersebut terkait dengan harga properti khususnya di Jakarta, tanpa menjelaskan benang merahnya.


"Sekarang kan harga tanah naik terus, harga tanah di daerah yang elit contohnya di Puri Indah Rp 25 juta (per meter), PIK (Pantai Indah Kapuk) Rp 25 juta, rata-rata harga tanah yang biasa Rp 10 juta naik jadi Rp 20 juta malah smapai ada yang naik sampai Rp 35 juta daerah pusat peerdagangan misalnya Kuningan bisa Rp 40 juta, ini nanti akan anjlok menjadi 50%n dari harga 2013," kata paranormal kelahiran 4 November 1962 ini.


Bahkan cukup unik, Suhu Yo meramalkan kenaikan harga properti khususnya untuk tanah akan semakin cerah untuk pasar taman pemakaman.


"Yang naik itu malah tanah kuburan, naik karena cuma 2x3 meter, luasnya lebih kecil dari tanah untuk bangunan, tapi harga tanah perumahan akan anjlok turun drastis mungkin mencapai 50% dan banyak yang menjual di bawah NJOP (nilai jual objek pajak)," katanya.


(hen/dru)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!