Dianggap Tak Menarik Lagi, Bisnis Perkebunan Teh Mulai Tak Dilirik

Yogyakarta -Bisnis perkebunan teh sudah tidak menarik lagi dari sisi bisnis karena dianggap sudah tidak menguntungkan. Setiap tahunnya diperkirakan ada sekitar 2.500 hektar lahan kebun teh berkurang atau beralih fungsi.

"Dalam lima tahun tahun terakhir lahan perkebunan teh berkurang hingga mencapai 10.000 hektar," ungkap Direktur PT Pagilaran Rachmat Gunadi, di kantor Kotabaru Yogyakarta, Senin (8/12/2014).


PT Pagilaran merupakan salah satu produsen teh yang berbasis di Yogyakarta.


Ia mengungkapkan lahan perkebunan teh yang beralih fungsi karena komoditas teh dianggap tidak menjanjikan lagi dari sisi bisnis. Pada umumnya terjadi di perkebunan yang dikelola perusahaan milik negara. Padahal industri perkebunan teh mampu menghidupi 1,2 juta jiwa lapangan kerja.


"Kami kurang mengerti, menggapa industri teh dianggap tidak menarik lagi bagi beberapa PT Perkebunan Nusantara (PTPN)," kata Gunadi.


Menurut berkurangnya lahan perkebunan teh secara tidak langsung berdampak pula dengan menurunnya produksi ekspor teh dari Indonesia. Peringkat Indonesia turun menjadi peringkat ketujuh dunia sebagai negara penghasil teh terbanyak.


"Dulu kita pernah menjadi penghasil teh nomor tiga di dunia," katanya.Next


(bgs/hen)