Seperti dikutip dari siaran tertulis Kementerian Keuangan, Rabu (10/12/2014), realisasi pendapatan dan hibah sampai 31 Oktober 2014 tercatat Rp 1.218,66 triliun atau 74,5% dari target. Meningkat 10,9% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp 1.098,43 triliun.
"Peningkatan ini disebabkan realisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak yang lebih tinggi 6,3%. Namun penerimaan pajak lebih rendah 0,3%," sebut keterangan itu.
Sementara belanja negara per 31 Oktober 2014 adalah Rp 1.412,74 triliun atau 75,3% dari target. Meningkat 14,1% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yaitu Rp 1.237,98 triliun.
"Peningkatan ini disebabkan realisasi belanja pemerintah pusat yang lebih tinggi 5%. Namun realisasi transfer ke daerah lebih rendah 0,2%," tulis siaran Kemenkeu.
Dengan demikian, APBN-P 2014 telah mencatat defisit sebesar Rp 194,08 triliun atau 80,4% dari pagu. Defisit ini lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun lalu yaitu Rp 139,55 triliun (62,2%).
"Realisasi pembiayaan defisit sebesar Rp 250,09 triliun, yang merupakan 103,6% dari pagu APBN-P. Pada periode yang sama tahun sebelumnya, realisasi pembiayaan adalah Rp 217,32 triliun atau 96,9% dari pagu," papar keterangan Kemenkeu.
(hds/hen)
