Blusukan ke Calon PLTU Terbesar di ASEAN, Bos PLN Gelontorkan Rp 1 M

Jakarta -Hari ini, Direktur Utama PT PLN (Persero) Sofyan Basir menggelar pertemuan dengan warga Desa Karanggeneng di Kantor Desa Karanggeneng, Kabupaten Batang, Jawa Tengah. Ia juga meninjau lokasi rencana berdirinya PLTU Batang 2x1.000 MW.

Dalam pertemuan tersebut, selain membahas masalah pembebasan lahan PLTU Batang, Sofyan berjanji akan membantu Rp 1 miliar untuk perbaikan jalan di kawasan yang akan berdiri PLTU terbesar di ASEAN tersebut.


‎"Mohon maaf juga ini di luar konteks Ini mumpung ada bapak ibu pejabat di sini. Kami ingin menanyakan, jalan Karanggeneng kok seperti anak tiri. Kami bukan pengemplang pajak. Kami mohon, segera diaspal. Mohon maaf sedikit di luar konteks," ujar Warga bernama Karobi dalam diskusi yang digelar Jumat di balai pertemuan desa Karanggeneng, Batang (13/3/2015).


Pantauan detikFinance, jalan di lingkungan Desa Karanggeneng memang tampak memprihatinkan, jalan naik turun dengan kondisi jalan beraspal yang sudah terkelupas parah. Jalan di desa ini lebih mirip aliran kali yang mengering lengkap dengan batu-batu kerikilnya.‎



Permintaan warga yang semula ditujukan kepada pemerintah daerah setempat yang hadir antara lain Lurah Karanggeneng dan Bupati Batang tersebut justru ditanggapi sigap oleh Direktur Utama PT PLN (Persero) Sofyan Basir. Di depan warga Sofyan mengaku akan memberikan dana segar Rp 1 miliar untuk memperbaiki jalan.


"Kalau dari pemda tidak ada (dana infrastruktur), akan PLN yang buatkan jalan untuk bapak ibu sekalian. Itu bisa dianggarkan dari CSR. Saya siapkan dananya Rp 1 miliar," kata Sofyan sigap.


Ia menyebut, dana tersebut dapat dipergunakan untuk membiayai pembangunan infrastruktur dasar seperti jalan desa, air bersih dan pengolahan sampah. Adapun dana tersebut diperuntukkan untuk 3 desa yang terdampak langsung yakni Desa Ujungnegoro, Karanggeneng dan Ponowareng, Kabupaten Batang, Jawa Tengah.‎


Sofyan meminta agar warga turut mendukung kelancaran proyek PLTU Batang berkapasitas 2x1.000 megawatt (MW) tersebut. Alasannya bila proyek ini berjalan lancar maka akan berdampak baik bagi masyarakat luas.


"Begini pak, kalau ini proyek bisa jalan, maka semua masalah infrastruktur di desa ini selesai. Di desa sekitar PLTU selesai. Tapi jangan berharap cepet ya. Yang pasti tahun ini. Nggak bisa bim salabim," tutur Sofyan dengan nada bercanda.


Pernyataan tersebut melegakan warga yang sejak awal diskusi berjalan tegang. Diskusi tersebut pun akhirnya mencair, warga pun menyambutnya dengan tawa dan tepuk tangan.


"Oke ya, berarti ini semoga menjadi pencerahan untuk kita semua. Mohon maaf saya tidak memberi banyak waktu dengan bapak karena terbatas ada tugas saya lain di Jakarta. Semoga ini menjadi keberkahan untuk kita semua," pungkas Sofyan menutup acara.


(dna/hen)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com