Jadi Gerbang ke Singapura, Begini Potret Pelabuhan di Batam

Batam -Letaknya memang bersebelahan dengan Singapura, tapi kondisi infrastruktur di Batam, Kepulauan Riau, bisa dibilang masih sangat jauh di bawah negeri jiran itu. Transportasi yang berbasis laut belum banyak didukung oleh sarana dan prasarana memadai.

Sore itu, Kamis (12/3/2015), sekitar pukul 16.00 WIB, suasana di pelabuhan Telaga Punggur, Batam cukup ramai. Pelabuhan berjarak 20 menit dari Bandara Hang Nadim, Batam ini melayani jasa penyeberangan domestik, menuju Tanjung Pinang dan Tanjung Uban dan Dabo Singkep.


Beberapa petugas dan otoritas pelabuhan tengah menunggu kedatangan Menteri Perhubungan (Menhub) Ignasius Jonan yang berlayar dari Tanjung Pinang.


Mereka berbaur dengan para penumpang kapal yang lain dari anak-anak hingga orang tua. Para penumpang itu membawa bungkusan, kardus, tapi tak sedikit juga yang hanya 'membawa' badan.


Mereka berlarian namun tertib menunggu giliran masuk ke kapal yang berangkat setiap 15 menit sekali ini. Harga tiketnya, rata-rata Rp 50 ribu untuk satu kali perjalanan.


"Sehari bisa 1.500 orang. Kalau hari libur bisa sampai 2.000 sampai 2.500 orang," kata Mangasi Panjaitan, Kasatker Telaga Punggur ditemui di lokasi.


Sayangnya, kondisi pelabuhan yang beroperasi pukul 06.00 WIB sampai 18.00 WIB ini tak begitu baik. Sudah 22 tahun sejak dibangun tahun 1993, pelabuhan ini tak pernah direnovasi. Next




Ruang tunggu di Pelabuhan Telaga Punggur, Batam (Foto: Zulfi/detikFinance)


Terminal Domestik Pelabuhan Sekupang, Batam (Foto Zulfi/detikFinance)


Terminal Internasional Pelabuhan Sekupang, Batam (Foto Zulfi/detikFinance)


Pelabuhan Telaga Punggur, Batam (Foto: Zulfi/detikFinance)





(zul/ang)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com