Rupiah Bakal Menguat, Ekonom Ini Sarankan Jual Dolar AS Sekarang

Jakarta -Bagi yang ingin berspekulasi dengan membeli dolar Amerika Serikat (AS) dan berharap bakal mendapat untung, sekarang sepertinya sudah terlambat. Sebab, sepertinya penguatan dolar AS terhadap rupiah sudah mencapai puncaknya di Rp 13.200.

Demikian dikemukakan oleh Purbaya Yudhi Sadewa, Kepala Riset Danareksa Research Institute. Menurut dia, ke depan rupiah akan cenderung bergerak menguat terhadap dolar AS.


"Peak-nya memang di Rp 13.200. Biasanya tidak lama penguatan akan terjadi," kata Yudhi kepada detikFinance, Jumat (13/3/2015).


Pasalnya, lanjut Yudhi, pelaku pasar sudah melihat sikap (stance) dari pemerintah maupun Bank Indonesia (BI). Keduanya sudah terlihat berkomitmen untuk menjaga nilai tukar rupiah.


"Pemerintah dan bank sentral sudah terlihat warna aslinya, sudah jelas stance-nya mau ke mana. Mereka tidak suka juga rupiah terlalu melemah," kata Yudhi.


Hal ini, tambah Yudhi, ditunjukkan dengan rencana pemerintah untuk merilis paket kebijakan stabilisasi nilai tukar dan defisit transaksi berjalan (current account). BI pun sudah menegaskan siap untuk melakukan intervensi demi 'menjaga' rupiah.


"Jadi prospek rupiah ke depan akan cerah. Buat bapak-bapak dan ibu-ibu yang mau borong rupiah untuk spekulasi, mohon maaf. Sepertinya sudah terlambat," ujar Yudhi.


(hds/ang)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com