Sarang Burung Walet Indonesia Kembali Merambah Pasar China

Jakarta -Realisasi ekspor sarang burung walet ke China pada akhir Januari 2015 merupakan buah dari perjuangan panjang Indonesia sejak 2010. Izin ekspor ini diperoleh setelah Indonesia melewati proses persyaratan sanitary dan pithosanitary Negeri Tirai Bambu yang ketat.

Dikutip dari siaran tertulis Kedutaan Besar Indonesia untuk China yang diterima Jumat (13/2/2015), kombinasi potensi Indonesia sebagai produsen sarang burung walet dan China sebagai pasar terbesar di dunia akan menjadi faktor pendorong kesuksesan perdagangan sarang burung walet ini di masa mendatang. Pernyataan ini disampaikan oleh Duta Besar RI pada Konferensi Pers Ekspor Sarang Burung Walet di KBRI Beijing.


Kesinambungan ekspor komoditi ini sangat diharapkan untuk dapat mengurangi neraca perdagangan Indonesia yang defisit terhadap China. Realisasi ini diharapkan dapat juga membantu pencapaian volume perdagangan bilateral RI-China sebesar US$ 80 miliar pada tahun ini, sebagaimana keinginan dan target pemimpin kedua negara.


Gu Shaoping, Director General of the Registration Department, Certification and Accreditation Administration of the People’s Republic of China (CNCA) dan Li Li, Vice President Chinese Academy of Inspection and Quarantine (CAIQ), yang mendukung kesuksesan ekspor sarang burung walet, juga turut hadir pada acara tersebut.


Keduanya menyampaikan harapan agar pengusaha sarang burung walet Indonesia dapat menjamin dan mempertahankan kualitas produk demi keberlangsungan ekspor dan kepercayaan konsumen di China. Dibukanya akses ekspor dan meningkatnya jumlah konsumen tidak menutup kemungkinan munculnya masalah pemalsuan dan produk ilegal, yang akan berdampak pada perdagangan sarang walet antara kedua negara. Di sinilah letak peran kedua otoritas di China untuk menjalankan fungsi pengawasan.


Budi Mranata, Ketua Bidang Perdagangan Asosiasi Peternak dan Pedagang Sarang Burung Walet Indonesia (APPSWI), dalam presentasinya menjelaskan bahwa 6 perusahaan sarang burung walet Indonesia yang telah mendapatkan izin ekspor ke China merupakan yang terbaik di antara ratusan perusahaan sejenis di Indonesia. Melalui seleksi ketat, PT Adipurna Mranata Jaya (Jakarta), PT Esta Indonesia (Semarang), PT Surya Aviesta (Surabaya), CV Sumber Alam (Surabaya), CV Mutiara Alam (Jakarta), dan PT Walet Kembar Lestari (Pekalongan) akhirnya berhasil menembus pasar China.


(hds/hds)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com