"Kita percayakan Blok Mahakam untuk dikelola sepenuhnya oleh Pertamina, pasca berakhirnya kontrak Total E&P Indonesie di Mahakam. Artinya mulai 1 Januari 2018," ujar Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Indroyono Soesilo di kantornya, Jakarta Pusat, Jumat (13/3/2015).
Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tersebut diminta masuk ke Blok Mahakam sejak dini supaya produksi minyak dan gas bumi di ladang migas di Kalimantan Timur tersebut tidak anjlok pasca ditinggal Total.
"Jadi jangan tunggu habis dulu kontraknya. Sudah mulai masuk tahun ini sebagai masa transisi. Agar ketika kontrak Total habis di Mahakam, Pertamina bisa langsung hari itu juga melanjutkan produksi, sehingga produksi sumur migasnya tidak turun drastis," ungkap Indroyono.
Supaya Pertamina bisa masuk ke Blok Mahakam tahun ini, diperlukan izin dari Total. Pertamina juga perlu menyiapkan dana dan SDM untuk hal ini.
"Itu biarkan Pertamina-Total yang selesaikan secara business to business. Saya rasa Total akan bersedia, karena ini menyangkut nama besar Total di dunia perminyakan," ucapnya.
President and General Manager Total E&P Indonesie, Hardy Pramono sebelumnya menegaskan, akan terus berupaya untuk terus meningkatkan produksi migas di Blok Mahakam, walau operatornya bukan Total lagi.Next
(rrd/ang)
Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi : sales[at]detik.com
