Proyek Medco Tahun Ini: Mulai Pembangkit Listrik, Gas, Sampai Ngebor di Afrika

Jakarta -PT Medco Energi Internasional Tbk (Medcoenergi) tahun ini makin gencar melakukan investasi di sektor energi. Mulai dari pembangkit listrik, produksi gas alam cari (LNG), sampai eksplorasi migas di Libya dan Oman.

"Untuk target produksi minyak dan gas bumi (migas), kami targetkan mencapai sekitar 60.000 barel setara minyak per hari," ujar Presiden Direktur & CEO Medcoenergi, Lukman Mahfoedz ditemui di Gedung The Energy, SCDBD, Sudirman, Sabtu (14/3/2015).


Lukman mengatakan, beberapa fokus proyek yang sedang diselesaikan adalah gas hulu Donggi-Senoro di Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah. Sedangkan kilang Donggi-Senoro LNG sudah selesai dibangun.


"Tahun ini kita akan selesaikan Donggi Senoro Project, target April ini mechanical completion selesai. Sehingga pengiriman kargo LNG ditargetkan pada kuartal III, atau September-Oktober ini," ucapnya.


Proyek lainnya, kata Lukman, terkait suplai gas dari proyek Block A Medco di Aceh. Gas tersebut akan dialirkan ke Aceh dan Sumatera Utara, bekerjasama dengan Pertamina, dengan menggunakan pipa milik Pertamina Gas.


Selain itu, Medco juga sangat tertarik ingin ikut membangun pembangkit listrik dari program 35.000 MW (megawatt) yang dicanangkan pemerintah Joko Widodo (Jokowi).


"Kita ingin berkontribusi dari proyek 35.000 MW, Medco berminat membangun 2 x 800 MW di suatu tempat, kita nanti akan gandeng partner juga. Kita bukan pemain baru, kita sudah ada PLTG (pembangkit listrik tenaga gas), yang memenuhi 65% kebutuhan listrik di Batam. Kita juga punya pembangkit listrik di Jawa-Bali dengan kapasitas 2 x 660 MW," ungkapnya.


Lukman menambahkan, Medcoenergi juga aktif melakukan eksplorasi dan eksploitasi migas di luar negeri, seperti Oman, Libya, Tunisia, dan Yaman.


"Yang Tunisia sudah produksi, kalau yang Libya engineering-nya selesai bulan depan, target kita 2018 produksi. Kita di Oman ada dua proyek, yang pertama sudah produksi 20.000-an barel, yang proyek kedua akan produksi awal 2016," tutupnya.


(rrd/dnl)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com