First Asia Capital: IHSG Bisa Lanjutkan Penguatan

Jakarta -Pelaku pasar melakukan pembelian selektif menyusul membaiknya perkembangan bursa global dan kawasan. IHSG berhasil rebound terbatas ditutup di 5.439,832 atau menguat 20,266 poin (0,37%).

Pergerakan IHSG kemarin dibayangi tren pelemahan rupiah atas dolar AS, yang sempat menembus level Rp 13.200/US$, sebelum tutup di Rp 13.176/US$ (kurs Jisdor). Dari eksternal, penguatan IHSG kemarin terimbas pergerakan pasar kawasan Asia yang bergerak bullish, setelah data pengucuran kredit perbankan di China Februari lalu meningkat mencapai 1,35 triliun yuan (US$ 215,5 miliar), di atas perkiraan ekonom sebesar 1 triliun yuan.


Data China yang positif tersebut telah mengangkat kembali harga saham sektor batu bara pada perdagangan kemarin. Selain saham tambang batu bara, penguatan IHSG kemarin juga dipicu aksi beli pemodal atas saham sektor konsumsi.


Sementara tadi malam, Wall Street kembali melanjutkan rally, setelah dua sesi perdagangan sebelumnya mengalami tekanan jual. Indeks DJIA dan S&P masing-masing menguat 1,5% dan 1,3%, tutup di 17.895,22 dan 2.065,95.


Sedangkan harga minyak mentah di AS tadi malam kembali anjlok 2,6% di US$ 46,92/barel, setelah suplai minyak mentah AS meningkat.


Rally di Wall Street tadi malam dipicu sejumlah sentimen seperti sentimen pelemahan dolar AS terhadap euro untuk pertama kali dalam tiga hari terakhir, isu individual emiten perbankan di sana, dan data penjualan ritel Februari lalu yang kembali turun 0,6% (mom) memicu spekulasi The Fed akan menahan tingkat bunganya tetap pada level rendah saat ini.


Sejumlah isu individual yang mengangkat Wall Street tadi malam adalah, rencana pembagian dividen yang lebih besar dan buyback saham oleh Morgan Stanley, American Express Co, dan Citigroup Inc.


Melanjutkan perdagangan akhir pekan ini, rendahnya tekanan jual di pasar saham global dan peluang penguatan rupiah atas dolar AS, akan membuka ruang penguatan lanjutan bagi IHSG.


Jatuhnya harga minyak mentah akan menguntungkan sejumlah saham sektoral yang berorientasi ekspor dan yang bergerak di bidang distribusi dan transportasi. IHSG diperkirakan bergerak dengan support di 5.400 dan resisten 5.475, berpeluang melanjutkan penguatan.


(dnl/dnl)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com