Dolar Melemah ke Rp 13.189

Jakarta -Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) hari ini bergerak cenderung menguat. Kepercayaan investor bertambah, karena pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah mengumumkan paket kebijakan ekonomi, dan Bank Indonesia (BI) mempertahankan suku bunga acuan 7,5%.

Mengutip data Reuters, dolar AS kala penutupan pasar berada di posisi Rp 13.189. Melemah dibandingkan saat pembukaan pasar yaitu Rp 13.220.


Reza Priyambada, Kepala Riset NH Securities Indonesia, mengatakan penguatan rupiah disokong oleh sejumlah faktor. Pertama adalah pengumuman paket kebijakan pemerintah untuk memperkuat nilai tukar rupiah dan mengurangi defisit transaksi berjalan (current account deficit).


"Ada imbas sentimen positif dari diumumkannya kebijakan pemerintah untuk meredam gejolak rupiah. Ini memperlihatkan pemerintah mulai aware dengan kondisi tersebut, meski kami nilai cukup telat," papar Reza.


Faktor kedua, tambah Reza, adalah pengumuman BI Rate yang dipertahankan 7,5%. Pasar melihat kebijakan BI searah dengan pemerintah, yaitu mencoba meringankan tekanan rupiah.


Tirta Segara, Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, menyebutkan pada Februari 2015 rata-rata dolar AS adalah Rp 12.757. Melemah 1,38% dibandingkan rata-rata bulan sebelumnya.


"Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS mencatat pelemahan, terutama didorong oleh terus berlanjutnya penguatan dolar AS terhadap semua mata uang dunia. Melemahnya mata uang euro seiring dengan Quantitative Easing yang ditempuh bank sentral Uni Eropa semakin meningkatkan tekanan pelemahan mata uang emerging markets, termasuk Indonesia," jelas Tirta dalam siaran tertulis BI.


BI, lanjut Tirta, terus meningkatkan langkah-langkah stabilisasi nilai tukar rupiah, termasuk intervensi di pasar valas maupun pembelian Surat Berharga Negara (SBN) di pasar sekunder.


(hds/dnl)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com