Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said mengatakan, salah satu alasan keputusan yang lebih 'pagi' ini adalah untuk meminimalkan risiko penurunan produksi yang diperkirakan terjadi setelah 2017. Sekarang, produksi minyak blok di Kalimantan Timur ini adalah 62.680 barel/hari
"Kalau ditunda akan ada penurunan produksi. Maka makin cepat makin baik. Makanya kita ingin pagi-pagi katakan Pertamina silakan lanjutkan," ungkap Sudirman di Hotel Dharmawangsa, Jakarta, Minggu (8/3/2015).
Pertamina selanjutnya bisa menjalani masa transisi dengan berdialog intensif dengan Total. Termasuk untuk mendalami potensi yang masih tersimpan di Blok Mahakam.
"Kalau bisa Pertamina sudah ikut serta dalam eksplorasi sekarang," ujarnya.
Sudirman mengharapakan Pertamina dapat menemukan cadangan baru nantinya. Kemudian bisa menggenjot produksi minyak menjadi lebih besar.
"Jadi saat masuk bisa lebih cepat untuk mempersiapkan blok baru dan recovery. Apalagi nanti kalau ditemukan cadangan baru, bisa lain ceritanya," sebut Sudirman.
Dalam proses pengambilan keputusan, Sudirman mengajak Menko Perekonomian Sofyan Djalil, Menko Kemaritiman Indroyono Soesilo, Menteri BUMN Rini Soemarno, dan Wakil Menteri Keuangan Mardiasmo.
"Biar semua dapat dihitung dengan komprehensif. Syukur semuanya dapat hadir," imbuh Sudirman.
(mkl/hds)
Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi : sales[at]detik.com
