RI Masih Kekurangan, Kok Kirim Energi untuk Listrik Orang Lain?

Jakarta -Indonesia perlu menata kembali pengelolaan energi. Salah satunya di bidang kelistrikan, karena masih cukup banyak pembangkit yang kesulitan memperoleh pasokan bahan bakar.

"Soal kelistrikan, kita tahu bahwa volume produksi minyak akan turun. Gas sayangnya 47% masih diekspor dan batu bara juga demikian. Jadi agak heran, kok kita mengirimkan energi untuk listrik orang lain?" ungkap Deputi Bidang Sumber Daya Alam Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Endah Murniningtyas, dalam seminar energi di Hotel JW Luwansa, Jakarta, Kamis (12/3/2015).


Endah mengatakan, kebutuhan listrik di Indonesia semakin meningkat seiring pertumbuhan ekonomi. Apalagi Presiden Joko Widodo (Jokowi) punya target untuk mencapai pertumbuhan ekonomi di atas 7%.


"Kita bisa melihat dari sisi rasio elektrifikasi. Masih banyak daerah dan pulau-pulau yang belum mendapatkan listrik," katanya.


Sesuai Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019, pemerintah akan membangun pembangkit listrik dengan total kapasitas 35.000 megawatt (MW). Begitu pun dengan optimalisasi sumber energinya.


"Kita rencana umum kelistrikan nasional itu ada. Termasuk penggunaan batu bara harus dioptimalkan dalam negeri dulu. Ada di sana," terang Endah.


(mkl/hds)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com