Ekspansi ini bertujuan meningkatkan kapasitas produksi baja KS dari 4,65 juta ton per tahun pada 2015 menjadi 7,15 juta ton pertahun pada 2017
Sekretaris Perusahaan PTKS Iip Arief Budiman mengatakan, ekspansi yang dilakukan PTKS sepanjang 2014 telah membuahkan hasil positif berupa semakin besarnya pangsa pasar baja yang dikuasai KS.
“Pangsa pasar PTKS untuk baja canai panas (hot rolled coil) naik dari 2013 sebesar 41% menjadi 44% pada akhir tahun lalu. Produksi HRC juga berhasil naik 2,7% (year on year) menjadi 1,87 juta ton dengan utilisasi naik 2% menjadi 78%,” kata Iip Arief Budiman, dalam keterangan tertulisnya, Minggu (29/3/2015).
Ia memaparkan, perseroan mengalokasikan total belanja modal sebesar US$ 551 juta. Alokasinya untuk proyek investasi PT Krakatau Steel Induk sebesar US$ 443 juta (80%), kemudian untuk proyek investasi anak perusahaan sebesar US$ 57 juta (10%), dan sisanya untuk penyertaan modal pada anak perusahaan dan perusahaan patungan sebesar US$ US$ 51 juta, termasuk untuk PT Krakatau Nippon Steel Sumikin (KNSS) yang menyasar baja otomotif dan PT Krakatau Osaka Steel (KOS) yang menyasar baja konstruksi.
Pabrik KNSS rencananya akan berdiri di Cilegon, Banten, dengan modal disetor sebesar US$ 142 juta. NSSMC (Nippon Steel & Sumitomo Metal Corporation) memiliki 80% kepemilikan KNSS dan PTKS memiliki 20%. Perkiraan nilai investasi untuk pendirian fasilitas produksi sekitar US$ 300 juta dan akan menyerap 280 orang tenaga kerja pada saat beroperasi.
Bisnis utama KNSS adalah memproduksi dan memasarkan produk-produk baja lembaran berupa annealed cold-rolled steel dan hot-dip galvanized steel untuk keperluan otomotif. Kapasitas produksi mencapai 480 ribu metrik ton/tahun, dengan perkiraan mulai berproduksi pada pertengahan tahun 2017.Next
(drk/hen)
Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi : sales[at]detik.com