Dolar Tembus Rp 10 Ribu, Akankah RI Masuk Jurang Ekonomi?

Jakarta - Menguatnya dolar AS yang menembus Rp 10.000 cukup membuat para pelaku ekonomi khawatir terhadap kondisi perekonomian Indonesia. Pelemahan rupiah ini membuat banyak orang bertanya-tanya apakah Indonesia memasuki jurang ekonomi.

Direktur Utama PT Bank Mandiri Tbk Budi Gunadi Sadikin mengatakan, kondisi pelemahan rupiah saat ini tidak bisa disamakan dengan kondisi saat krisis ekonomi 2008 lalu, yang saat itu dolar menembus angka Rp 12.400.


Terus melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) hingga bertengger di angka Rp 10.000 langsung dikaitkan dengan kejadian krisis ekonomi di tahun 2008 silam.


Menurut Budi, yang pernah terjadi di 2008 silam memang jadi salah satu sejarah keterpurukan ekonomi Indonesia. Namun, di tahun ini pihaknya masih yakin kondisi ekonomi Indonesia tidak akan mengulangi hal yang sama.


"Rupiah sekarang di atas Rp 10 ribu, ya biasa-biasa saja. Jadi nothing special. Kalau bilang Indonesia akan masuk jurang ekonomi, anda pesimis sekali, tahun 2008 yang ekonominya buruk saja kita masih bisa selamat, kita bisa pulih. Malah pulih dengan kondisi yang jauh lebih baik, masa iya sekarang yang kondisinya tidak seburuk 2008, nggak bisa pulih," kata Budi seperti dikutip, Kamis (18/7/2013).


Budi menjelaskan, meskipun saat ini kondisi perekonomian Indonesia tengah melemah dan mencari titik keseimbangan baru, namun tidak lebih buruk dari krisis di 2008. Menurut Budi, hati-hati dan waspada itu perlu, namun tidak perlu ditanggapi dengan khawatir yang berlebihan.


"Kita harus hati-hati iya, waspada iya, tapi nggak usah khawatir berlebihan," katanya.


Lebih lanjut Budi menjelaskan, dirinya mencoba membandingkan kondisi ekonomi Indonesia saat 2008 dan saat ini. Dia menyebutkan, kondisi berbagai indikator makro pada saat krisis 2008 yaitu pertumbuhan ekonomi melambat dari 6,22% ke 5,28%, sementara angka inflasi terus melonjak ke level 11,06%.


"Kalau sekarang inflasi tidak akan sampai tembus segitu, prediksi sampai akhir tahun inflasi hanya sampai 8-8,2%," ujarnya.


Selain itu, kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia atau BI Rate di 2008 dari 8% ke 9,25%, dan rupiah pun merosot tajam dari Rp 9.051 ke Rp 12.400 per dolar AS.


"Saat ini rupiah kita tembus Rp 10.000, ya biasa-biasa saja. Sekarang rupiah kita nggak bakal tembus Rp 12.000. Akankah tembus ke Rp 12.000? Saya kira tidak. Kalau Rp 11.000? Kayaknya nggak tahu ya," kata Budi.


Sementara, indeks saham pada tahun 2008 anjlok dari 2.830 ke 1.111, atau merosot tajam 61%.


"Jadi kemarin indeks kita sudah sampai 5.000 terus turun sampai ke 4.600-an, nggak mungkin kan bisa jadi 2.500, nggak akan mungkin. Jadi ekonomi Indonesia masih akan pulih, tidak sampai masuk jurang," jelas Budi.


(dnl/dnl)