Harga Cabai dan Jengkol di Pekanbaru Naik 100%

Pekanbaru - Menjelang bulan Ramadan, berbagai bahan kebutuhan pokok masyarakat (sembako) terus melambung. Harga cabai kian pedas dan jengkol pun turut naik hingga 100%.

Kenaikan harga kebutuhan dapur kian tak terkendali di Pekanbaru. Dua pekan sebelumnya, kisaran harga cabai di pasar tradisional hanya Rp 35 ribu/kg. Namun kini harga itu melambang dalam hitungan 3 hari terakhir ini.


"Barusan kita belanja cabai, kok tiba-tiba saja harganya mahal. Sekarang kita beli Rp 70 ribu, padahal sebelumnya cuma Rp 35 ribu," keluh Ny Elis (36) seorang ibu rumah tangga kepada detikFinance, Senin (8/7/2013).


Kenaikan harga cabai ini tidak hanya memusingkan para ibu rumah tangga. Sejumlah pedagang juga mengeluhkan yang sama. Selama ini pasokan kebutuhan cabai di Pekanbaru paling banyak didatangkan dari provinsi tetangga, Sumut dan Sumbar.


"Biasanya kalau harganya naik, ada jalur lintas yang terputus dari kedua provinsi tetangga. Tapi sekarang tak ada angin tak ada hujan harga cabai kok mahal. Kita juga terkejut, karena harus menambah modal," keluh Ujang (46) pedagang cabai di Pasar Pagi Arengka, Panam, Pekanbaru.


Tidak hanya cabai, harga bawang merah juhga merangkat naik. Dari harga sebelumnya Rp 32 ribu/kg, kini di pasar tradisional naik Rp 10 ribu setiap kilogramnya.


"Pokoknya semua barang dapur pada naik. Tak cuma cabai dan bawang, jengkol, dan petai saja naik," kata Ny Noni warga lainnya.


Bayangkan saja, jika jengkol sebelumnya Rp 1.000 dapat 3 buah, kini harga jengkol tembus Rp 1.000/ buah. "Jangankan cabai kebutuhan sehari-hari, jengkol saja ikut naik," keluh Noni.


(cha/dnl)