Hal ini disampaikan oleh Pengamat BUMN Said Didu kepada detikFinance, yang dikutip Minggu (7/7/2013).
"Ide bagus alasannya satu kita tidak memiliki pengembalaan lagi (luas) yang kedua industri di Australia sangat lengkap sehingga sangat efisien," ucap Said
Dengan kepemilikan lahan peternakan yang luas di Australia, Indonesia bisa mengatur pasokan dan harga daging sapi di Indonesia.
"Ketiga agar supply kebutuhan kita bisa dikendalikan oleh kita walaupun di negera lain sehingga harga bisa jadi stabil. Keempat bisa menjadi sumber supply sapi bakalan untuk peternak dalam negeri. Kelima untuk menjaga ketahanan pangan kita," teranganya.
Seperti diketahui 3 BUMN yakni PT Rajawali Nusantara Indonesia, Perum Bulog, dan anak usaha PT Pupuk Indonesia diminta mengusulkan pembelian 1 juta hektar lahan peternakan sapi di Australia.
Deputi Kementerian BUMN Bidang Industri Primer, Muhammad Zamkhani menjelaskan saat ini 3 BUMN tersbeut sedang menyusun proposal pendirian 1 juta hektar lahan peternakan sapi di Australia. Nantinya akan dipilih satu BUMN sebagai pemenangnya.
"Sekarang belum diputuskan, 3 BUMN sedang diminta untuk buat proposal dan yang terbaik yang akan dipilijuntuk ditugasi melakukan penajajakan punya peternakan sapi di Australia," katanya.
(feb/dru)