Dikutip detikFinance dari situs Bank Indonesia, Minggu (7/7/2013), cadangan devisa tercatat berada di posisi US$ 98,09 miliar di akhir Juni 2013 atau turun dari bulan sebelumnya yang tercatat masih berada di level US$ 105,14 di Mei 2013.
Penurunan tersebut mencapai US$ 7,1 miliar atau sebesar Rp 66 triliun. Gubernur BI Agus D.W. Martowardojo mengatakan penurunan cadangan devisa ini disebabkan karena besarnya arus modal keluar dari Tanah Air, yang mencapai US$ 4,1 miliar, yang terdiri dari US$ 2 miliar di saham dan US$ 1,98 miliar di pasar SUN (surat utang negara).
"Semua tahu bahwa cadangan devisa ini terkait inflow dan outflow. Tapi hingga akhir Juni 2013 ini ada outflow sekitar US$ 4,1 miliar. Sehingga cadangan devisanya menurun menjadi US$ 98,1 miliar," kata Agus saat kepada wartawan.
Agus mengatakan, nilai cadangan devisa sebesar US$ 98,1 miliar tersebut masih cukup untuk memenuhi pembayaran 5,4 bulan impor dan utang pembayaran luar negeri. Jika utang pembayaran luar negeri tidak dimasukkan, maka bisa memenuhi 5,5 bulan impor.
"Nilai cadangan devisa tersebut masih cukup untuk menjaga nilai tukar rupiah," pungkas Agus.
- Januari 2013 : US$ 108,8 miliar
- Februari 2013 : US$ 105,2 miliar
- Maret 2013 : US$ 104,8 miliar
- April 2013 : US$ 107,2 miliar
- Mei 2013 : US$ 105,1 miliar
- Juni 2013 : US$ 98,1 miliar
(dru/nia)