Kernel Oil Di-Blacklist, SKK Migas Putuskan Trafigura Jadi Pemenang Tender Kondensat

Jakarta - Pasca penangkapan Kepala SKK Migas Rudi Rubiandini karena dugaan suap oleh perusahaan trader minyak Kernel Oil, tender penjualan kondensat oleh SKK Migas tetap berjalan. Namun Kernel Oil dikeluarkan dari daftar peserta tender.

Hari ini, Satuan Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) telah menetapkan perusahaan trader yaitu Trafigura sebagai pemenang tender penjualan kondensat dari Lapangan Senipah.


"Penetapan ini berdasarkan pada Premium tertinggi yang ditawarkan, yaitu sebesar US$ 2,30 di atas ICP (Indonesia Crude Price) Kondensat Senipah," ujar Kepala Sub Bagian Komunikasi dan Protokoler SKK Migas Agus Budiyanto dalam siaran pers, Rabu (21/8/2013).


Tender untuk lifting periode September-Oktober 2013 dengan volume sebesar 400-500 ribu barel ini telah dilaksanakan Senin, 19 Agustus 2013. Proses tender dilaksanakan dengan mengundang semua trader yang terdaftar di SKK Migas.


Dari 35 trader yang awalnya diundang, Kernel Oil kemudian dikeluarkan dari daftar undangan karena masih terkait dengan persoalan hukum yang sedang berjalan di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).


Sebanyak tujuh trader memasukkan penawaran. Dari jumlah ini, tiga penawar dinyatakan tidak dapat memenuhi ketentuan volume maupun periode lifting yang dipersyaratkan, sedangkan empat penawar lainnya memenuhi semua persyaratan.


Seperti diketahui, pada 14 Agustus 2013, Rudi Rubiandini ditangkap KPK karena menerima suap dari orang yang diduga berkaitan dengan Kernel Oil untuk memenangkan tender ini.


Kernel Oil mendaftar sebagai peserta tender sehari sebelum Rudi Rubiandini ditangkap. Sekarang, Kernel Oil masuk daftar hitam atau tak boleh ikut tender penjualan minyak ataupun kondensat di SKK Migas, hingga proses hukum di KPK selesai.


Kernel Oil merupakan trader minyak yang memiliki kantor operasi di sejumlah negara selain pusatnya di Singapura. Kantor operasional lain Kernel Oil adalah di Australia, Indonesia, Thailand, Uni Emirat Arab, dan Swiss.


(dnl/dru)