"Amerika saya kira sebagai negara yang sangat berpengaruh sebagai porsi terbesar dalam keuangan internasional, makanya itu berpengaruh terhadap semua negara," ungkap Chatib saat ditemui di kantornya, Rabu (21/8/2013).
"Jadi bukan Indonesia bergantung, dalam globalisasi semua negara di dunia saling bergantung satu sama lain. Amerika itu ketika dia melakukan quantitatif easing, ada dampaknya ketika dia cuttering off ya," ujarnya.
Ia menyebutkan, seperti Brazil, Afrika Selatan dan India memiliki nasib yang sama akibat Amerika Serikat.
"Saya kira nggak hanya Indonesia, coba liat semua negara yang kaya sumber daya alam, kemudian currency yang agak soft yang agak sedikit. Coba lihat Afrika Selatan, Brazil, India dan Indonesia," sebut Chatib.
Ia mengaku negara-negara berkembang, termasuk Indonesia sempat mempertanyakan kebijakan AS saat pertemuan G20 di Rusia. Namun, tetap saja itu adalah hak sebuah negara untuk mengeluarkan stimulus.
"Iya itu yang kita minta supaya komunikasinya dilakukan tapi kan kita nggak mungkin melarang Amerika melakukan cuttering off, apalagi itu dilakukan oleh The Fed," pungkasnya.
(mkl/dru)
